Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Boy Thohir-Saratoga Bakal IPO, Catat Tanggalnya

Kompas.com - 30/03/2023, 19:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Merdeka Battery Material Tbk akan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana pada 12 April 2023-14 April 2023.

Melalui IPO, emiten berkode saham MDMA tersebut akan menawarkan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24 persen dari total saham perusahaan kepada publik.

Kemudian, dapat ditingkatkan maksimal 12,1 miliar saham atau 11,14 persen dari total saham perusahaan pada saat IPO.

Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan menjelaskan, lewat IPO ini, MBMA akan memiliki dukungan yang lebih kuat untuk mengeksekusi setiap rencana strategis pada masa mendatang.

Baca juga: Promo Merdeka KAI, Kereta Jarak Jauh Mulai Rp 17.000, Cek di Sini

Sebab, perusahaan yang mengklaim sebagai pemilik tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia, MBMA berada pada posisi yang baik untuk mengambil kesempatan hilirisasi rantai nilai baterai kendaraan listrik.

Hal ini dudukung oleh teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang teruji.

"Saat ini, kami masih berada pada fase awal untuk berekspansi ke industri hilir di sepanjang rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik," ucap Devin dalam acara Due Diligence Public Expose (PUBEX) & Press Conference di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Nantinya, akan terintegrai dengan sumber daya nikel yang mampu berproduksi selama lebih dari 20 tahun.

Devin optimistis, dengan IPO ini, MBMA akan memastikan bahwa rencana strategis perusahaan dapat berjalan maksimal.

Sehingga, perusahaan dapat mengoptimalkan SDM untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan bermotor listrik dunia pada masa depan.

Adapun pemegang saham MBMA terdiri dari PT Merdeka Energi Nusantara 54,82 persen, Garibaldi ‘Boy’ Thohir 12,41 persen, Huayong International (Hong Kong) Limited 8,45 persen, Winato Kartono (pendiri Provident Capital Indonesia) 7,05%, PT Prima Langit Nusantara 4,64 persen.

Selain itu, PT Prima Puncak Mulia 4,22 persen, Hardi Wijaya Lion 3,02 persen, Philip Suwardi Purnama 2,69 persen, Edwin Soeryadjaya (pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk) 2,38 persen, Agus Superiadi 0,24 persen dan Trifena 0,08 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com