Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemudik Angkutan Umum Selama Libur Natal-Tahun Baru Meroket

Kompas.com - 09/01/2023, 21:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah orang mudik menggunakan angkutan umum selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 naik hampir 100 persen dari periode sebelumnya.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), total ada 10,31 juta orang tercatat mudik naik angkutan umum pada libur Natal-Tahun Baru kali ini.

Jumlah tersebut diketahui naik sebesar 71,09 persen dari periode sebelumnya yang hanya mencapai 6,03 juta penumpang.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, gangguan cuaca ekstrem pada masa libur Natal-Tahun Baru mengakibatkan terganggunya beberapa perjalanan angkutan umum seperti penundaan ataupun pembatalan perjalanan.

"Kita melihat bahwa gangguan cuaca merupakan tantangan yang paling besar dihadapi pada tahun ini di tengah melonjaknya jumlah penumpang," kata Menhub.

Untuk mengantisipasi gangguan cuaca, sejumlah upaya telah dilakukan di antaranya, meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan dan berkoordinasi secara intensif dengan operator sarana dan prasarana transportasi, serta memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem.

Adapun persiapan Kemenhub untuk menghadapi cuaca esktrem ini dinyatakan relatif berjalan baik dengan tetap melaksanakan evaluasi yang harus ditingkatkan ke depannya.

Selain lonjakan penumpang angkutan umum, jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek melalui 4 gerbang tol (GT) utama juga meningkat 7,54 persen atau sebanyak 2,24 juta kendaraan, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2,07 juta kendaraan.

Sementara itu, kendaraan yang masuk Jabodetabek meningkat 7,48 persen atau sebanyak 2,18 juta kendaraan, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2,01 juta kendaraan.

Baca juga: Rumah Ditinggalkan Mudik Lebaran Cukup Lama? Awas Disambangi Ular

Sejumlah catatan yang akan dilakukan evaluasi di antaranya yakni sinkronisasi yang lebih baik antara pengambilan kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan, pengaturan cuti bersama dan waktu libur sekolah untuk membagi beban lalu lintas jalan dan menyiapkan armada angkutan umum yang memadai.

Kemudian, mengantisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang, pengaturan rest area, dan titik-titik yang berpotensi terdampak kondisi alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain.

"Menghadapi angkutan Lebaran yang kurang dari 4 bulan lagi, saya juga minta kepada jajaran Kemenhub untuk melakukan pengamatan dengan lebih teliti, dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder," imbuh Menhub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com