Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Terbaru Mal Mewah di Jakarta, Grand Indonesia Turun Peringkat

Kompas.com - 20/10/2022, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan bisnis pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta sebagai acuan seluruh kota di Indonesia, makin ketat. Rivalitas tidak hanya terjadi pada kelas menengah-atas, juga kelas mewah sebagai kasta tertinggi.

Ketatnya persaingan ditandai kehadiran banyaknya jenama-jenama global eksklusif yang sebelumnya hanya bisa kita temui di kota-kota dunia surga belanja macam Singapura, Hong Kong, atau Paris.

Untuk mendatangkan jenama-jenama tersebut, tentu dibutuhkan koneksi tinggi, pengetahuan, inovasi, kreativitas, konsep dan kemampuan memadupadankan peritel (tenancy mix) serta pengelolaan mal yang mumpuni.

Itulah mengapa, nafas panjang faktor tersebut di atas hanya dimiliki oleh mereka yang memang menjadikan pusat perbelanjaan sebagai bisnis inti (core business).

Baca juga: 5 Mal Mewah di Jakarta Pilihan Para Sultan

Jika pada medio Pandemi Covid-19 atau 2020 terdapat lima pusat perbelanjaan, tahun ini hanya empat mal yang pantas didapuk sebagai mal pilihan kalangan tajir melintir.

Menurut CEO Leads Property Service Indonesia Hendra Hartono, keempat mal ini senantiasa beradaptasi dengan dinamika yang terjadi di kiblat belanja dunia.

"Mereka juga kerap melakukan perubahan tenancy mix dengan peritel baru yang sudah ngehits lebih dulu di Singapura, Hong Kong atau Tokyo," ujar Hendra menjawab Kompas.com, Rabu (20/10/2022).

Selain itu, keempat mal ini juga betul-betul memperlakukan dan memanjakan kelas jet-set sebagai pasar sasaran dengan sejumlah keuntungan (benefit) melalui sentuhan dan pendekatan personal.

Faktor lokasi yang berada di area central business district (CBD), kelengkapan fasilitas, dan juga pengelolaan profesional ikut memengaruhi daftar aktual mal termewah Jakarta.

Mereka mampu memelihara gedung secara keseluruhan dengan baik. Termasuk fasilitas dan utilitas seperti lift, eskalator, landscape, toilet, dan lain-lain.

Baca juga: Ini Lima Mall Terbesar di Indonesia, yang Mana Nomor Satu?

"Kebersihan juga sangat dijaga. Tak ada cerita toilet bau di mal-mal mewah ini. Mereka betul-betul narik uang perawatan alias service charge digunakan untuk maintainance gedung, bukan sebagai profit center," urai Hendra.

Saat ini, besaran service charge mal-mal tersebut adalah serentang Rp 189.000-Rp 295.000 per meter persegi per bulan. Sementara tarif sewa atau rental rate sekitar Rp 800.000 hingga Rp 1,2 juta per meter persegi per bulan.

Satu lagi adalah promosi mereka di sejumlah platform media sosial sangat aktif dan agresif dengan desain elegan sesuai kelasnya.

Tak mengherankan, jika merek-merek luxury macam Hermes, Bvglari, dan Louis Vuitton betah menghuni lantai dasar Pacific Place, Plaza Senayan, dan Plaza Indonesia.

Juga banyak peritel food and beverage kelas wahid yang siap memanjakan lidah bila para "sultan" dan keluarganya enggan ribet masak di rumah.

Baca juga: Agung Podomoro Jual Central Park Mall Rp 4,5 Triliun untuk Bayar Utang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com