Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Proyek Digenjot di KIT Batang, Ini Daftarnya

Kompas.com - 11/10/2022, 17:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kini telah menyisakan tiga proyek infrastruktur.

Infrastruktur yang dimaksud berupa Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) terintegrasi dan Jaringan Perpipaan Air Limbah KIT Batang, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) KIT Batang, serta IPA dan Jaringan Perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

IPAL terintegrasi dan Jaringan Perpipaan Air Limbah KIT Batang berkapasitas 18.000 meter kubik per detik ini progresnya sudah mencapai 31,6 persen.

Pembangunan infrastruktur tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp 341 miliar.

Lalu, TPST KIT Batang dibangun dengan kapasitas 35 ton per hari dengan biaya senilai Rp 21,9 miliar.

Saat ini, progresnya telah mencapai 71,6 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2022 ini.

Sementara untuk pembangunan IPA dan Jaringan Perpipaan SPAM yang dirancang berkapasitas 285 liter per detik ini progresnya mencapai 32,1 persen.

Infrastruktur yang memakan anggaran sebesar Rp 151 miliar itu akan selesai dibangun pada Februari 2023.

Adapun daftarnya sebagai berikut:

  1. IPAL terintegrasi dan Jaringan Perpipaan Air Limbah KIT Batang
  2. TPST KIT Batang
  3. IPA dan Jaringan Perpipaan SPAM

Baca juga: Menilik Spesifikasi Rusun KIT Batang yang Dibangun Rp 315 Miliar

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, kunjungan kerja (kunker) di KIT Batang ini dilakukan dalam rangka menjalankan pengawasan pembangunan infrastruktur yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 3,1 triliun.

Dana tersebut diinvestasikan mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, sumber daya air, IPAL, serta rumah susun (rusun).

Lasarus mengatakan hal ini seperti dikutip Kompas.com dari laman Kementerian PUPR, Selasa (11/10/2022).

“Ini adalah konsep baru yang diterapkan di KIT Batang, karena pemerintah yang menyiapkan infrastruktur kemudian diserahkan ke BUMN sebagai penyertaan modal pemerintah yang nantinya akan mengelola KIT Batang,” jelas Lasarus.

Sementara itu Direktur Utama KIT Batang Ngurah Wirawan mengatakan, terkait reservoir timur, pengelolaannya berada di dalam kawasan estate regulation.

“Kebetulan tempatnya (reservoir) cantik dan banyak pernak pernik wisata yang disiapkan oleh Kementerian PUPR sehingga nanti kami yang akan mengelola destinasi tersebut, karena ada aspek keamanan yang mesti kami jaga," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com