Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Batavia Tak Bisa Dipindah, Terowongan Menuju Stasiun Kota Terpaksa Dibelokkan

Kompas.com - 22/09/2022, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membelokkan tunnel (terowongan) kereta MRT Jakarta yang mengarah ke Stasiun Kota pada pembangunan CP203 (Stasiun Kota-Stasiun Glodok).

Bukan tanpa sebab dilakukan pembelokkan terowongan, melainkan ditemukannya Tembok Batavia di kawasan Kota, Jakarta Barat.

Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim mengungkapkan, pihaknya tetap melestarikan setiap temuan objek cagar budaya (OCB) maupun objek diduga cagar budaya (ODCB).

Menurut dia, pelestarian Tembok Batavia dengan cara in-situ atau tidak bisa disentuh dan hanya dibiarkan begitu saja.

Baca juga: Begini Cara MRT Jakarta Lestarikan Temuan Cagar Budaya di Lokasi Kerja

"In-situ artinya benar-benar kami enggak touch (sentuh), di bawah. Dibiarkan saja di situ, karena it's too precious (ini terlalu berharga)," ungkap Silvia dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Dia mengungkapkan, pihaknya tak bisa memindahkan atau mengangkat tembok tersebut dan terpaksa membelokkan terowongan.

"Kami temukan di Kota, Tembok Batavia. Tembok Batavia ini kami sudah mencoba negosiasi, boleh enggak misal dipindah? Enggak bisa, so fine (baik), kami harus terima. Artinya apa? tunnel kami belokkan," sambung dia.

Lain halnya dengan ex-situ yang bisa dilakukan pemindahan atau mengambil satu per satu bata per bata contohnya jalur trem, saluran air kuno, maupun artefak.

Untuk diketahui, temuan yang penanganannya termasuk ex-situ tersebut akan dipamerkan di Visitor Center Gallery MRT yang terletak di Stasiun MRT Jakarta Kota.

Selain sebagai tempat memamerkan artefak, lokasi tersebut juga bakal menyediakan informasi seputar MRT.

Adapun sejauh ini, progres pembangunan CP203 secara keseluruhan telah mencapai 16,1 persen per 15 September 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com