Hingga Juli 2022, Wijaya Karya Raup Kontrak Baru Rp 14,67 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Juli tahun 2022, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) berhasil membukukan kontrak baru dengan nilai Rp 14,67 triliun.

Kontributor terbesar untuk nilai kontrak tersebut berasal dari sektor infrastruktur dan gedung sebesar 58,4 persen. Sementara industri penunjang konstruksi menyumbang nilai kontrak sebesar 22,7 persen.

Tingginya perolehan kontrak baru pada segmen tersebut turut disebabkan oleh program pengembangan infrastruktur strategis yang masih didorong oleh Pemerintah Indonesia termasuk untuk menghadapi perhelatan G20.

Baca juga: Jasa Marga Beli Saham Wika di Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran

Selain itu, perseroan juga berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 627,24 miliar pada Kuartal II tahun 2022.

Capaian ini meningkat sebesar 14,8 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sesuai dengan laporan keuangan hingga 30 Juni 2022.

Capaian ini didukung oleh penjualan perseroan sebesar Rp 7,18 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,2 persen secara tahunan (year on year).

Baca juga: Wika Gedung Anggarkan Belanja Modal Rp 315,5 Miliar Tahun 2022

Direktur Utama Wika, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa peningkatan performa penjualan ditunjukan oleh segmen infrastruktur dan gedung yang naik 2 persen.

Sementara segmen industri penunjang konstruksi naik sebesar 9,8 persen. Selanjutnya di segmen realty & properti, laba yang diperoleh bertumbuh 167,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Sebagian besar pendapatannya dikontribusi oleh bisnis perhotelan sebagai buah dari dijalankannya proses holding hotel BUMN oleh anak usaha WIKA yaitu WIKA Realty,” ungkap Agung dalam rilis yang diterima oleh Kompas.com, Selasa (30/8/2022).