Juni 2022, Penjualan Rumah di Hongkong Turun Hingga 22 Persen

JAKARTA,KOMPAS.com - Aktivitas penjualan di pasar perumahan Hong Kong terlihat mengalami perlambatan sepanjang bulan Juni 2022.

Seperti dikutip dari Real Estate Asia, berdasarkan laporan dari Knight Frank tercatat hanya ada 4.826 transaksi jual beli rumah yang terjadi. Jumlah tersebut turun hingga 22,2 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.

Penjualan terjadi paling banyak di sektor hunian primer di mana tercatat ada 1.382 unit hunian yang berhasil dijual.

Baca juga: Seperti Apa Material Bangunan Rumah yang Berkualitas? Ini Contohnya

Penurunan angka penjualan rumah ini dikaitkan dengan masih tingginya angka penyebaran kasus Covid-19 di China.

Pada semester pertama tahun 2022, pasar perumahan di Hong Kong hanya berhasil meraup pendapatan penjualan sebesar 3,67 miliar dolar Hong Kong atau Rp 6,9 triliun.

Jumlah ini turun hingga 52 persen bila dibandingkan dengan pendapatan pada semester II tahun 2021.
Sementara pendapatan dari penjualan bulan Juni 2022 juga turun hingga 33 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Meskipun volume penjualan rendah di pasar properti super premium, ada beberapa transaksi yang mencatatkan harga tinggi hingga pertengahan tahun 2022.

Sebuah rumah seluas 745 meter persegi di Shouson, Deep Water Bay, Hong Kong terjual dengan harga 870,2 juta Dolar Hong Kong (Rp 1,6 triliun).

Baca juga: Monaco, Kota dengan Harga Rumah Mewah Termahal di Dunia

Ini menunjukkan bahwa properti super premium di Hong Kong masih tetap dicari oleh pembeli kaya meskipun kenaikan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi terus berlangsung.

Jika beberapa bulan ke depan, pembatasan wilayah di Hong Kong semakin dilonggarkan maka kemungkinan permintaan dari ekspatriat dan investor diperkirakan akan kembali naik.