Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Amplas Medan Setara Bandara Modern, Selesai November 2022

Kompas.com - 13/07/2022, 19:17 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau revitalisasi Terminal Terpadu Tipe A Amplas di Jalan Panglima Denai, Kelurahan Timbangdeli, Kecamatan Medanamplas, Sumatra Utara.

Selain ingin melihat progres pembangunan, tujuan lain adalah menindaklanjuti proses hibah lahan supaya tidak ada lagi masalah terhadap lahan terminal modern ini.

Rombongan terdiri dari Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad, Kepala Seksi Sarana Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 2 Provinsi Sumut Santri Aang Amin dan Camat Medanamplas Irfan Arsadi Siregar.

Baca juga: Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Diserahterimakan saat HUT ke-77 RI

"Harapannya terminal ini memberi kenyamanan bagi masyarakat serta meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum. Semoga kunjungan Bapak Menteri meningkatkan kolaborasi dalam penertiban aset-aset milik Pemkot Medan," kata Bobby dikutip dari rilis, Rabu (13/7/2022) sore.

Kepala Seksi Sarana Prasarana BPTD Wilayah 2 Provinsi Sumut Santri Aang Amin menambahkan, terminal sedang dibenahi, sarana dan prasarana yang kurang bagus akan direvitalisasi.

"Sudah 80 persen, Insya Allah, November nanti selesai. Untuk desain, Terminal Tipe A Amplas mengusung konsep modern, lengkap dan mewah. Setara dengan bandara yang memiliki fasilitas modern," ucap Aang.

"Sejarah baru bagi Sumatera Utara..."

Peletakan batu pertama dimulainya revitalisasi Terminal Terpadu Tipe A Amplas dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada November 2020.

Menurut Budi, Medan sebagai kota metropolitan harus memiliki angkutan publik yang masif, bagus dan signifikan mendukung mobilitas warganya.

Amplas merupakan salah satu prasarana penting di Sumatera Utara sehingga perlu pengelolaan yang tepat.

Dia membandingkan Medan dengan Jakarta yang penduduknya lima kali lipat lebih banyak, mampu mendorong penggunaan transportasi umum lebih dari 1,2 juta orang. Tentu saja, capaian ini tak lepas dari pengelolaan dan sistem transportasi yang baik dan terintegrasi.

"Kalau di sini, kereta masih sekitar 6.000 penumpang, bus 10.000 orang. Jadi, angkutan massal harus kita siapkan dari sekarang," kata Budi.

Pembangunan terminal rencananya dikerjakan selama dua tahun dengan konsep multifungsi dan mengintegrasikan hotel, mal, tempat olahraga dan sebagainya.

Proyek seperti ini, imbuh Budi, sudah dilakukan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dengan menggandeng investor swasta. Dia berharap revitalisasi Terminal Amplas dan Pinang Baris juga akan dikerjasamakan dengan swasta.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, revitalisasi Terminal Amplas menjadi sejarah baru bagi Sumatera Utara. Terminal akan diubah dan berstandar tinggi seperti stasiun kereta api.

"Saya tahu persis kondisi terminal ini karena sejak kecil sering menginjak tempat ini. Ini sejarah..." kata Edy.

Bukan hanya Amplas, Edy berharap Kementerian Perhubungan juga melakukan hal yang sama pada Terminal Pinang Baris karena dua terminal ini sangat penting.

Kedua terminal ini pengelolaannya telah diserahkan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada pertengahan Mei 2020.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi menambahkan, awalnya target pembangunan Terminal Amplas tiga tahun, namun dipangkas menjadi dua tahun sesuai arahan Menteri Perhubungan dan permintaan Gubernur Sumut.

Biaya yang dialokasikan untuk pembangunan Terminal Amplas sebesar Rp 45 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (ABSN). Target pembangunan selama tiga tahun periode 2020-2021 dengan skema kontrak tahun jamak (multi years contract).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com