Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi Bendungan di Jepang Ini Dikerjakan oleh Robot Lho!

Kompas.com - 03/07/2022, 21:18 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan, Jepang rencananya akan memiliki bendungan baru yang lokasinya berada di Jepang bagian Tenggara, tepatnya di Prefektur Mie. Uniknya, mayoritas konstruksi bendungan dikerjakan oleh robot.

Bendungan tersebut merupakan proyek milik perusahaan kontraktor Jepang, Obayashi, yang telah dikerjakan sejak tahun 2020 silam.

Bendungan setinggi 84 meter ini dijadwalkan akan selesai pada Maret 2023. Sebelum memulai proses konstruksi, Obayashi telah mengembangkan peralatan otomatis untuk menumpuk lapisan beton untuk membentuk bendungan.

Baca juga: Basuki Minta Bendungan Sindangheula Dicat Ulang

Agar proses pekerjaan menjadi lebih ringkas, sebuah pabrik telah dibangun di dekat lokasi proyek untuk membuat adonan beton.

Selama ini, membangun bendungan membutuhkan waktu yang lama  serta biaya tenaga kerja yang mahal.

Namun jika sistem otomatis Obayashi berhasil maka ini akan menjadi game changer dalam konstruksi bendungan, serta dalam aplikasi lainnya.

"Dengan mentransfer teknik ahli ke mesin, kami dapat menganalisis apa yang dulunya merupakan pengetahuan implisit," kata kepala unit teknologi bendungan Obayashi, Akira Naito seperti dikutip dari Nikkei Asia.

Setiap proses untuk membangun bendungan selebar 334 meter akan melibatkan proses otomatisasi. Itu termasuk pekerjaan awal mendirikan pondasi, dan menuangkan beton untuk membentuk badan bendungan.

Tubuh bendungan dibangun berlapis-lapis dengan menuangkan adonan beton ke dalam sekat-sekat seluas 15 meter persegi.

Tower crane yang menuangkan adonan beton dikendalikan dari jarak jauh oleh komputer. Komputer tersebut juga berfungsi memantau posisi partisi dan kemajuan konstruksi.

Baca juga: Keren, China Kerjakan Bendungan dengan Bantuan Robot

Bila biasanya lapisan beton yang tidak rata biasanya dirapikan oleh pekerja profesional, namun dalam konstruksi bendungan ini juga ditangani oleh mesin.

Obayashi telah mengembangkan mesin yang menangani penyikatan. Frekuensi penyikatan siklis dan tekanan pada permukaan dikontrol secara otomatis.

Namun menurut Obayashi, penggunaan teknologi robotik ini hanya mampu meningkatkan produktivitas keja sekitar 10 persen.

Dikatakan, kehadiran manusia masih diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang disebabkan mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com