JAKARTA, KOMPAS.com - Miles Films baru saja memberikan kejutan bagi penggemar film anak-anak yang sempat populer di awal tahun 2000-an, Petualangan Sherina.
Pada Selasa (14/6/2022), melalui akun Twitternya, Miles Films mengonfirmasi bahwa film Petuangan Sherina 2 akan segera tayang di bioskop tahun ini.
Pengumuman ini disambut baik oleh warganet karena bisa melanjutkan kisah film yang telah mereka tonton puluhan tahun silam.
Salah satu adegan yang paling diingat dari film lawas tersebut adalah adegan Sherina dan Sadam yang kabur dari kejaran penjahat. Mereka pun memilih bersembunyi di Observatorium Bosscha.
Baca juga: Konstruksi Jalan Menuju Observatorium Nasional Kupang Dipercepat
Ternyata yang berlokasi di Bandung ini telah ditetapkan menjadi benda cagar budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak tahun 2004 lalu.
Seperti dikutip dari situs Kemendikbud, hadirnya observatorium Bosscha di Indonesia terjadi karena Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Ilmu Perbintangan Hindia Belanda saat masa penjajahan.
NISV memiliki satu gagasan untuk membangun observatorium besar di Hindia Belanda. Persiapan pembangunan pun dimulai pada pada tahun 1920-1923.
Proses pembangunan kemudian dilakukan pada tahun 1923 dan Wolff Schoemaker ditunjuk sebagai arsiteknya. Wolff pun meracang observatorium ini dengan gaya arsitektur Art Deco.
Sementara itu, untuk pembangunan pondasi bangunannya dipercayakan kepada perusahaan konstuksi, De Hollandsche Beton Maatschappij.
Observatorium ini dapat dibangun berkat dana dari seorang pengusaha perkebunan di wilayah Priangan, Karel Rudolf Bosscha.
Bosscha juga mendapatkan bantuan dari pemilik perusahaan susu “Baroe Adjak” Ursone Bersaudara berupa tanah seluas 6 hektar di daerah Lembang.
Baca juga: Kontroversi Jelang Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Museum Belanda
Observatorium ini selesai dibangun diberi nama Bosscha Sterrenwacht. Nama Bosscha sendiri diberikan untuk menghormati jasa dari Karel Rudolf Bosscha.
Arsitektur Boscha
Bila dilihat, Gedung ini berbentuk silinder baratap kubah, menghadap ke timur dan terdiri atas dua bagian bangunan, yakni bagian entrance serta ruang tempat teropong.
Pada atap kubah gedung ini terdapat celah yang bisa membuka dan menutup selebar 3 meter, serta dapat diputar ke segala arah untuk tujuan pengamatan.