Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Kota Utama Macet Parah Selama Mudik Lebaran, Apa yang Salah?

Kompas.com - 10/05/2022, 16:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dua tahun mengalami pembatasan akibat pandemi Covid-19, pemerintah kembali mengizinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman pada Lebaran 2022 ini.

Dalam data PT Jasa Marga (Persero) Tbk tercatat, sekitar 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek dalam 12 hari.

Angka tersebut dihitung sejak H-10 Lebaran atau Jumat (22/4/2022) hingga hari kedua Lebaran, Selasa (3/5/2022).

Baca juga: Punahnya Angkutan Lokal Jadi Salah Satu Penyebab Kemacetan Selama Mudik

Akhirnya, sejumlah jalan di kota-kota besar yang menjadi tujuan mudik Lebaran, seperti Bandung, Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan lain sebagainya, mengalami kelumpuhan.

Untuk mengatasi kemacetan itu, sejumlah rekayasa lalu lintas (lalin) diberlakukan, mulai dari one way (satu arah), contraflow (lawan arus), hingga ganjil genap (gage), terutama di jalan tol.

Lantas, mengapa fenomena masifnya kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini bisa terjadi?

Ketua Majelis Kode Etik Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro menjawab, tradisi mudik dan kegiatan ekonomi ikutannya, seperti pariwisata, kuliner, dan ritel menjadi bagian tak terpisahkan.

"Maka, lonjakan sesaat arus lalu lintas (lalin) dan manusia pun otomatis memengaruhi kota-kota Indonesia," ujar Bernardus kepada Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Padahal, enam kota besar utama, yaitu Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, merupakan kota yang terus mengalami urbanisasi.

Belum lagi kota-kota satelit dan kota kecil lainnya yang juga mengalami hal serupa seiring dinamika zaman.

Namun, kota-kota tersebut harus bertambah populasinya oleh pendatang sementara, terutama dari Jakarta, pada momen mudik Lebaran kali ini.

Akibatnya, kondisi jalan pun hampir pasti menjadi masalah sesaat karena adanya peningkatan kapasitas dan jumlah kendaraan pribadi pada waktu bersamaan.

Menurut Bernie, isu terpenting sebenarnya bukan berkaitan dengan kapasitas jalan, melainkan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar lonjakan sesaat seperti mudik Lebaran dapat berkurang dari dampak negatif.

Pertama, perbaikan sarana dan prasarana urban transport (transportasi perkotaan) yang memadai dan sekelas dengan kota-kota maju lainnya.

Bernie mengatakan, hanya Jakarta yang sudah memliki sistem transportasi perkotaan dan transit yang cukup terintegrasi.

Baca juga: Pelabuhan Merak Macet, Pengamat Beberkan Sederet Biang Keladinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com