Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Wilayah Rawan Macet di Jawa Barat yang Harus Diwaspadai Saat Mudik

Kompas.com - 24/04/2022, 10:08 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada momen libur Lebaran 2022, Jawa Barat diperkirakan menjadi daerah tujuan mudik terbesar ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur 

Dari 85,5 juta orang yang akan mudik pada tahun ini, sebanyak 14,7 juta atau 17 persen di antaranya akan mudik ke Jawa Barat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan terdapat sejumlah titik wilayah rawan macet di Jawa Barat yang harus diwaspadai oleh para pemudik yaitu di Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Puncak Bogor.

"Kawasan Puncak, Bogor juga menjadi titik yang krusial untuk ditangani. Karena itu, saya minta kepada Kapolres Bogor dan Pemerintah Daerah menginformasikan seluas-luasnya mengenai penerapan rekayasa lalu lintas kepada masyarakat," kata Budi dalam keterangannya, Minggu (24/04/2022).

Baca juga: Inilah 5 Provinsi Tujuan Mudik Lebaran 2022 Terbanyak

Selanjutnya, Budi mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal guna menghindari kemacetan di momen arus mudik yaitu pada tanggal 28 April hingga 20 April 2022.

Menurutnya, dari hasil simulasi rekayasa lalu lintas yang dilakukan pada 23 April 2022, menunjukkan adanya peningkatan angka Volume, Cpacity (VC) Ratio atau perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan.

"VC ratio sudah tinggi atau mendekati macet. Maka, kami mengimbau masyarakat untuk melakukan mudik lebih awal," ujarnya.

Senada, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum melakukan sejumlah upaya agar masyarakat bisa mudik lebih awal agar persebaran pegerakan lalu lintas bisa merata dan tidak menumpuk di hari puncak.

Beberapa upaya yang telah dilakukan di antaranya bertemu dengan beberapa pengusaha pabrik untuk segera memberikan THR lebih awal agar karyawan dapat pulang mudik lebih awal.

Ia juga telah mengimbau para pengelola pondok pesantren untuk meliburkan para santrinya, di mana di Jawa Barat terdapat sekitar 15.000 pondok pesantren dan 4,8 juta santri.

Sementara itu, untuk melancarkan pergerakan lalu lintas, pihaknya juga telah memperbaiki jalan-jalan yang rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com