JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan, serta Perjanjian Regress Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Provinsi Bali, Selasa (8/3/2022).
Dengan ditandatanganinya PPJT tersebut, maka Tol Gilimanuk-Mengwi akan segera dimulai pembangunannya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyebutkan, Tol Gilimanuk-Mengwi rencananya mulai dibangun Juni 2022.
"Diharapkan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini apabila dimulai konstruksinya Juni ini, diharapkan bisa selesai dan dioperasikan pada November 2024. Mohon arahan Pak Menteri (Basuki Hadimuljono) mengenai arahan jadwal ini," tegas Danang pada acara tersebut.
Ada sederet fakta menarik yang perlu Anda ketahui dari Tol Gilimanuk-Mengwi seperti berikut ini:
1. Tol kedua di Bali
Jika nantinya dibangun, Tol Gilimanuk-Mengwi akan menjadi jalan bebas hambatan berbayar kedua di Pulau Dewata.
Sebelumnya, Pulau Seribu Pura ini telah memiliki jalan tol yakni Bali Mandara yang telah dioperasikan sejak tahun 2013.
2. Tol pertama dengan lajur sepeda dan pejalan kaki
Tol Gilimanuk-Mengwi akan menjadi jalan tol pertama di Indonesia yang memilki lajur sepeda dan pejalan kaki.
Baca juga: PPJT Tol Kedua di Pulau Dewata Resmi Diteken, Nilai Investasi Rp 24,6 Triliun
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan, dibuatnya jalur sepeda bertujuan dalam memenuhi kebutuhan wisatawan.
3. Lajur motor
Pada dasarnya, hanya kendaraan roda empat yang dirancang untuk bisa melewati jalan tol. Namun, beberapa di antaranya didesain untuk bisa dilintasi kendaraan roda dua.
Jalur untuk kendaraan roda dua atau motor ini berada di Simpang Susun (SS) Pekutatan-Mengwi sepanjang 40 kilometer dengan kecepatan rencana 40 kilometer per jam.
Apabila Tol Gilimanuk-Mengwi beroperasi, maka akan menjadi jalan tol ketiga yang dilengkapi dengan lajur motor.