Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKN Nusantara, Peluang Besar untuk Investor Properti

Kompas.com - 04/03/2022, 18:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Januari 2022, DPR RI mengesahkan Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN) dan memberi wewenang kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memulai proses pemindahan IKN.

Pemerintah telah menetapkan lokasi IKN Baru yakni IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Rencana awal mengungkapkan, sekitar 1,5 juta pegawai negeri akan dipindahkan dari Jakarta ke Nusantara. 

Bila IKN pindah, maka kedutaan asing dan organisasi internasional juga akan diberikan tanah mereka sendiri untuk memindahkan kantor mereka.

Baca juga: Mengupas Sponge City, Salah Satu Konsep Pembangunan IKN Nusantara

Rencananya proses relokasi pemerintahan akan mulai berlangsung pada tahun 2024 mendatang.

Kepindahan ini tentunya bisa menjadi angin segar terutama bagi sektor properti. Perpindahan manusia ke lokasi baru tentu harus diikuti dengan pembangunan infrastruktur baru.

Karena infrastruktur terus menjadi tujuan kebijakan utama dalam sisa masa jabatan Presiden Jokowi, Country Manager CBRE Indonessia Aldo yakin akan ada hasil positif bagi investor dan pengembang real estat.

IKN baru akan membutuhkan pembangunan infrastruktur baru, seperti jalan, kereta api, perkantoran, dan perumahan,” jelas Aldo seperti dikutip dari PropertyGuru

Pembangunan pusat pemerintahan baru juga akan membutuhkan infrastruktur pendukung untuk lebih dari satu juta pegawai pemerintah yang diperkirakan akan pindah ke lokasi baru selama dekade berikutnya.

Sementera itu, Senior Director, Research CBRE  Asia Pacific Jonatan Hills mengatakan, migrasi penduduk ke IKN baru akan mendorong investor dan pengembang agar bertindak cepat untuk memanfaatkan peluang ini.

Perpindahan ke IKN baru ini juga dapat membuka peluang investasi dan pengembangan baru baik di ibu kota saat ini maupun di ibu kota baru.

Terlebih para pejabat pemerintah mulai membahas gagasan untuk menyewakan atau menjual properti milik pemerintah kepada pengembang, sehingga membuat mereka untuk membangun sarana dan prasarana di Nusantara.

Tak hanya infrastruktur, sektor perdagangan, energi, dan pariwisata juga bisa menjadi peluang untuk menarik investor asing.

“Perusahaan yang terlibat dalam infrastruktur lunak dan keras, seperti pengembang, manufaktur tol, konsultan lingkungan, serta produsen yang mensuport kota pintar akan memiliki keuntungan di ibu kota,” jelasnya.

Sementara itu, JLL mengungkapkan, beberapa investor sudah menyatakan minatnya terhadap ibu kota baru tersebut.

Mengutip keterangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, investor dari Hong Kong dan Korea Selatan telah menjanjikan investasi miliaran dolar untuk IKN Nusantara.

Demikian halnya dengan Softbank Group Corp yang akan menginvestasikan dana mereka untuk konstruksi.

“Komitmen dari Softbank dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam pembangunan IKN baru akan membantu membangun kepercayaan untuk menarik lebih banyak investor asing untuk mendukung perkembangannya,” kata manajer riset JLL Indonesia Yunus Karim.

“Ini berpotensi membantu pemerintah untuk memasuki lingkaran internasional yang lebih luas untuk aliran investasi yang lebih besar,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com