Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terbakar, Pasar Legi Surakarta Kini Kokoh Berdiri dengan Atap Merah

Kompas.com - 28/12/2021, 19:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan proses rehabilitasi Pasar Legi Surakarta di Jawa Tengah.

Hal ini merupakan upaya dalam mewujudkan amanat Peraturan Presiden (PP) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Adapun rehabilitasi dilakukan karena Pasar Legi Surakarta sempat mengalami kebakaran sebanyak dua kali, yakni pada tahun 2018 dan 2020.

Pasar Legi SurakartaDok. Kementerian PUPR Pasar Legi Surakarta
Sementara itu, konstruksi pasar dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan Urban (Persero) dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah 1 dengan menggunakan konsep Green Building.

Karenanya, fasilitas penunjang ekonomi masyarakat itu berhasil memperoleh sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Pratama.

Sedangkan untuk bangunannya, Pasar Legi Surakarta terdiri dari 4 zona, meliputi Blok A, Blok B, Blok C dan Blok D yang masing-masing memiliki gedung 3 lantai dengan lantai semi basement, lantai dasar serta lantai atap.

Lebih lanjut, penataan di dalam area pasar mencakup 337 unit kios, 1932 unit los dan 250 unit plataran.

Pasar Legi di Surakarta, drrancang dengan konsep green building.Kementerian PUPR Pasar Legi di Surakarta, drrancang dengan konsep green building.
Tidak hanya itu, pasar dengan lahan seluas 21,9 ribu meter persegi dan luas bangunan sebesar 31 ribu meter persegi ini menelan dana rehabilitasi sebesar Rp 114,7 miliar.

Namun, selain Pasar Legi Surakarta, terdapat pasar lain di Jawa Tengah yang juga telah melakukan rehabilitas, yaitu Pasar Banyumas dan Pasar Gede Klaten.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan atau rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga bisa lebih tertata, aman, nyaman, bersih dan yang pasti tidak kumuh.

“Diharapkan, infrastuktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutaman menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakkan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” jelas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com