Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga November, Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikat Capai 99.388 Orang

Kompas.com - 17/11/2021, 17:16 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan per 16 November 2021, realisasi sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) telah mencapai 99.388 orang atau 188 persen dari target 52.857 TKK pada tahun ini.

"Untuk sertifikasi TKK telah mencapai 99.388 orang. Alhamdulillah telah melewati dari target tahun ini yang sebesar 52.857 orang," kata Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR Nicodemus Daud saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Jika dirinci, dari total 99.388 orang TKK yang telah tersertifikasi itu meliputi TKK reguler sebanyak 41.320 orang atau dari target 33.600 orang dan TKK vokasi 58.068 orang dari target 19.257 orang.

Baca juga: Tahun 2022, Pemerintah Targetkan 81.200 Tenaga Konstruksi Bersertifikat

Sementara pada tahun 2020, realisasi sertifikasi TKK mencapai 84 persen atau 104.999 orang dari target sebanyak 125.000.

Rinciannya yaitu meliputi TKK reguler yang tersertifikasi sebanyak 58.297 orang dari target 95.000 orang dan TKK vokasi dengan realisasi 46.702 orang dari target 30.000 orang.

"Dengan begitu total TKK periode 2020 hingga November 2021 yaitu sebanyak 204.387 orang. Meliputi TKK reguler berarti totalnya itu 99.617 orang dan TKK vokasi jumlahnya 104.770 orang yang telah kami sertifikasi," tutur Nicodemus.

Capaian sertifikasi tenaga kerja konstruksi tahun 2020-November 2021Kementerian PUPR Capaian sertifikasi tenaga kerja konstruksi tahun 2020-November 2021
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto menyebut tenaga konstruksi tersertifikasi di Indonesia masih sangat rendah.

Hingga saat ini terdapat 9 juta tenaga konstruksi yang belum tersertifikasi.

Kementerian PUPR pun mencanangkan target sertifikasi tenaga konstruksi di Indonesia mencapai 625.000 selama lima tahun.

Jika dirinci, setiap tahun akan disertifikasi 125.000 tenaga konstruksi.

"Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," ujar Trisasongko dalam pencanangan proyek sarana dan prasarana pelatihan kontruksi layang di Citeureup Kabupaten Bogor Jawa Barat, Senin (12/04/2021).

Rendahnya jumlah tenaga konstruksi bersertifikat disebabkan masalah pendanaan yang merupakan kendala terbesar.

Tahun 2021 saja, target sertifikasi tenaga konstruksi hanya sebanyak 52.857 orang.

Untuk mempercepat sertifikasi TKK, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga telah mencanangkan proyek pembangunan sarana dan pra-sarana pelatihan konstruksi layang di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.

Proyek yang ditargetkan rampung konstruksinya pada kuartal I-2022 ini akan digunakan sebagai lokasi pelatihan tenaga konstruksi sekaligus sertifikasi pembangunan layang di Indonesia.

Trisasongko mengharapkan pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan tenaga konstruksi baik ahli dan terampil di lapangan.

Dalam tiga tahun akan ada sebanyak 1.000 orang tenaga konstruksi yang akan melakukan pelatihan di tempat ini.

Setelah selesai pelatihan, tenaga konstruksi akan mendapatkan sertifikasi bertaraf.

"Mereka ini akan memiliki sertifikat bertaraf internasional. Artinya tidak hanya regional ASEAN tetapi bisa internasional. Jadi menurut saya satu langkah yang baik untuk memenuhi kebutuhan pasar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com