Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Kondisi Pandemi, Rumah Tapak Lebih Dipilih ketimbang Apartemen

Kompas.com - 02/11/2021, 21:44 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berlangsungnya pandemi Covid-19 ini membuat para pencari rumah memikirkan beragam faktor sebelum memutuskan hunian yang akan ia beli.

Salah satunya adalah rumah yang berukuran lebih besar dengan sirkulasi udara yang baik sehingga bisa menunjang kesehatan para penghuni.

Marketing and Sales Division Head PT Alam Sutera Realty Tbk Wikhen Rusli mengatakan berdasarkan angka penjualan, rumah tapak masih menjadi pilihan bila dibandingkan dengan apartemen.

Terlebih saat ini para pembeli merupakan generasi milenial dan gen Z yang mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan sehingga akan memengaruhi proses mereka dalam membuat keputusan.

Baca juga: Pekan Depan, Lamudi Gelar Pameran Properti Hybrid

“Dari data, para generasi milenial dan gen Z ini banyak yang menginginkan rumah tapak namun masih ada yang berminat membeli apartemen walaupun jumlahnya tidak siginifikan,” ujar Wikhen dalam konferensi pers launching Lamudi Property Fair 2021, Selasa (2/10/2021).

Dalam pemilihan hunian saat ini, konsumen termasuk kaum milenial dan gen z sudah mempertimbangkan apakah hunian yang akan mereka beli telah menjawab kualitas hidup.

“Sekarang ini, apartemen berbentuk studio sudah tidak lagi digemari karena kemauan pasar telah berubah. Pasar menginginkan apartemen yang bisa menjamin kualitas hidup mereka,” jelas Wikhen.

Dengan berubahnya permintaan pasar ini, terutama masih dalam kondisi pandemi seperti sekarang, adalah tantangan baru untuk para pengembang dalam membangun apartemen yang sesuai.

Selain itu, menurut Wikhen, dalam pemilihan rumah tapak pun, para pembeli mengingkan rumah yang bisa menjamin kualitas hidupnya serta memiliki area hijau di sekitar kompleks perumahan.

Penjualan apartemen memang sedang mengalami kemunduran pada tahun 2021. Bahkan, berdasarkan hasil riset dari Colliers, hingga akhir September 2021, tingkat penyerapan apartemen di Jakarta masih lebih rendah dibanding dengan rumah tapak.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan, selain dampak dari pandemi Covid-19, salah satu hal yang memengaruhi kondisi ini adalah proses penjualan apartemen yang lambat.

“Rumah penjualannya sudah ready stock, sedangkan apartemen ini berbeda. Karena developer melakukan penjualan ketika masih dalam tahap konstruksi sehingga jarang ada unit yang langsung bisa dilihat secara real,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com