Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Gunakan Lantai Bambu? Gali Lebih Dalam Plus Minusnya

Kompas.com - 27/10/2021, 08:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber the spurce

JAKARTA, KOMPAS.com - Lantai bambu bisa menjadi salah satu pilihan jika Anda menginginkan tampilan berbeda pada interior rumah.

Seperti halnya lantai kayu, bambu adalah bahan alami yang menarik yang umumnya menambah nilai estetika pada rumah Anda.

Melansir The Spruce, meskipun tanaman bambu adalah sejenis rumput dan bukan pohon, lantai bambu sangat mirip dengan lantai kayu.

Lantai bambu memiliki tekstur mirip dengan kebanyakan kayu keras dan tahan terhadap kelembapan.

Baca juga: Inspirasi Perabotan dari Bambu yang Ramah Lingkungan

Soal harga lantai bambu juga relatif mirip dengan lantai kayu. Dapat diperbaiki dengan cara yang sama pula.

Namun, setiap material tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk lantai bambu. Berikut ulasannya.

Ramah Lingkungan

Jika Anda tertarik dengan material dari sumber daya alam yang terbarukan, lantai bambu merupakan salah satu pilihan tepat.

Tidak seperti kayu yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk matang, batang bambu tumbuh lebih cepat dan dipanen berulang kali setiap lima atau enam tahun.

Selain itu, tanggung jawab lingkungannya lebih rendah dibanding pohon kayu, Mengingat batang bambu yang ditebang terus tumbuh dengan sendirinya.

Tetapi proses manufaktur menciptakan masalah lingkungan lainnya. Papan lantai bambu dibuat dengan mengiris atau mencabik-cabik batang tanaman rumput bambu.

Kemudian mengompres bersama-sama menggunakan panas, tekanan, dan perekat berbasis resin yang identik dengan yang digunakan di banyak produk lantai lainnya.

Perekat ini sering mengandung urea formaldehida yang dapat mengeluarkan gas ke udara. Memungkinkan mengganggu kesehatan seseorang yang sensitif.

Tingkat perekat yang digunakan dan jumlah racun yang dikeluarkan akan bervariasi, tergantung pada bagaimana papan bambu dibuat.

Perawatan dan Perbaikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com