Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mengapa Kondisi Tanah Pekalongan Lebih Gawat ketimbang Jakarta

Kompas.com - 17/09/2021, 16:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah pantai utara (pantura) Jawa yang mengalami penurunan muka tanah (land subsidence) paling tajam bukanlah DKI Jakarta, melainkan Kota Pekalongan.

Peneliti Ahli Utama Bidang Teknologi Penginderaan Jauh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rokhis Khomarudin mengungkapkan hal ini dalam webinar, Kamis (16/9/2021).

"Kota Pekalongan ini cukup paling besar (turun muka tanahnya) berkisar 2,1 sampai 11 cm per tahun," jelas Rokhis.

Sedangkan DKI Jakarta mengalami penurunan muka tanah 0,1 cm-8 cm per tahun, lalu Bandung sekitar 0,1 cm-4,3 cm, dan Surabaya berkisar 0,3 cm-4,3 cm.

Baca juga: Ternyata, Bukan Jakarta yang Tanahnya Turun Paling Tajam tapi Pekalongan

Sementara kota lainnya seperti Semarang dan Cirebon, muka tanah per tahunnya turun berkisar 0,9 cm hingga 6 cm dan 0,1 cm hingga 4,3 cm.

Dilihat dari satelit tahun 1993-2021, Pekalongan menjadi wilayah dengan pertumbuhan permukiman yang cukup besar dan berada di tanah lunak.

Hal ini menjadi berbahaya karena membuka potensi peningkatan banjir rob di wilayah tersebut.

"Kalau banjir terjadi di daerah permukiman, pasti orang akan ribut karena di situ banyak yang beraktivitas," paparnya.

Sementara jika terjadi banjir rob di luar permukiman, kata Rokhis, tidak akan menjadi permasalahan yang besar.

Baca juga: Mengkhawatirkan, Muka Tanah Cirebon, Pekalongan, Semarang, dan Surabaya Turun Paling Ekstrem

Lalu, mengapa Pekalongan mengalami penurunan muka tanah lebih dalam ketimbang DKI Jakarta?

Rokhis mengungkapkan, pihaknya masih mencari tahu mengapa penurunan muka tanah Pekalongan sangat drastis ketimbang DKI Jakarta.

Padahal, kondisi geologi dari kedua wilayah tersebut sama-sama memiliki tanah lunak karena berada di pantura Jawa.

Namun demikian, ada satu kajian yang pernah dilakukan BRIN yang menyebabkan luasnya banjir rob di Pekalongan.

Penyebabnya adalah hilangnya beting gisik karena aktivitas manusia untuk usaha tambak dan terkait penurunan muka tanah.

Beting gisik sendiri merupakan suatu perbukitan yang berada di dekat pantai.

Baca juga: Ini Langkah Mitigasi agar Jakarta Tak Tenggelam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Berita
Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Berita
Jelang Hari Waisak, Lalin Kendaraan Keluar-Masuk Bandung Meningkat

Jelang Hari Waisak, Lalin Kendaraan Keluar-Masuk Bandung Meningkat

Berita
Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Kapan Saat yang Tepat untuk Menyiram Halaman Rumput di Rumah Anda?

Lanskap
Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Forum Transportasi Cerdas Se-Asia Pasifik

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Forum Transportasi Cerdas Se-Asia Pasifik

Berita
Tol Jabotabek Dipadati Kendaraan Jelang Libur Panjang Hari Raya Waisak

Tol Jabotabek Dipadati Kendaraan Jelang Libur Panjang Hari Raya Waisak

Berita
Hingga Besok, KCIC Siapkan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Hingga Besok, KCIC Siapkan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Berita
Jelang 'Long Weekend' Hari Raya Waisak, Penumpang KA Naik 25 Persen

Jelang "Long Weekend" Hari Raya Waisak, Penumpang KA Naik 25 Persen

Berita
Jaksel Masih Jadi Daerah Favorit Investasi Rumah Mewah

Jaksel Masih Jadi Daerah Favorit Investasi Rumah Mewah

Hunian
Raja Juli Minta Pelatihan Agraria dan Tata Ruang bagi Hakim Segera Digelar

Raja Juli Minta Pelatihan Agraria dan Tata Ruang bagi Hakim Segera Digelar

Berita
Cara Merawat Lidah Buaya Agar Tumbuh Subur di Dalam Ruangan

Cara Merawat Lidah Buaya Agar Tumbuh Subur di Dalam Ruangan

Umum
Tol Jasa Marga di Luar Pulau Jawa Dipadati Kendaraan

Tol Jasa Marga di Luar Pulau Jawa Dipadati Kendaraan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com