Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kebangkrutan, Pemilik Kantor di Surabaya Lebih Fleksibel

Kompas.com - 31/08/2021, 14:00 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Colliers

JAKARTA, KOMPAS.com - Fleksibilitas. Ini adalah salah satu strategi pemilik gedung perkantoran di Surabaya, Jawa Timur, untuk tetap dapat bertahan dan menghindari  kebangkrutan.

Hal ini menyusul kekosongan yang menujukkan tren meningkat hingga Kuartal II-2021 sebagai dampak dari ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Penambahan ruang kantor yang besar telah membantu mempertahankan tren penurunan tingkat hunian rata-rata.

Colliers Indonesia mencatat, tingkat kekosongan perkantoran di Subaraya telah mencapai 39,6 persen pada paruh pertama tahun 2021.

Strategi fleksibilitas pun kemudian diadopsi oleh beberapa pemilik gedung di Surabaya. Mulai gedung perkantoran yang baru beroperasi hingga eksisting. 

Baca juga: Megahnya Kantor Desa dan Pemda, Telan Dana hingga Miliaran Rupiah

Ruang kantor dirancang untuk menawarkan fleksibilitas yang lebih besar, mulai dengan area ruang terbuka yang lebih banyak, waktu operasi hingga 24 jam, dan ukuran ruang kantor bervariasi.

Menurut Colliers, hingga kini sudah ada sejumlah gedung kantor baru yang menyediakan ruang kerja flesksibel dan dapat dikelola secara mandiri tanpa melibatkan pihak ketiga.

Hal itu dilakukan untuk memenuhi permintaan end user yang sebagian besar membutuhkan ruang kantor yang relatif kecil ditambah dengan pembayaran yang fleksibel

Strategi fleksibilitas juga diterapkan dalam bernegosiasi sewa untuk mengisi kembali ruang kosong yang lebih besar berperan penting untuk menghadapi situasi ini. Supaya tingkat penyerapan bersih akan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Situasi ini akan mendorong pemilik untuk lebih fleksibel dalam negosiasi sewa dan menghasilkan rata-rata sewa sebesar Rp 142.451 pada paruh pertama tahun 2021, atau mengalami kontraksi sekitar 4 persen. 

Para penyewa masih ruang kantor masih didominasi perusahaan dari sektor terkait keuangan seperti valuta asing, pasar modal, konsultan, perusahaan informasi dan teknologi.

Beberapa sektor yang cukup terdampak oleh pandemi, seperti perusahaan ekspedisi dan biro perjalanan, juga perlahan mulai pulih dan sangat mungkin akan membutuhkan ruang kantor tambahan.

Pasokan baru

Sudah hampir setahun sejak pandemi melanda dan memperlambat laju konstruksi, sehingga belum ada penyelesaian pembangunan baru.

Terakhir adalah Ciputra World Surabaya Office Tower yang resmi mulai beroperasi, menjadikan total ruang kantor terdaftar di Surabaya seluas 533.325 meter persegi pada semester pertama tahun 2021 atau meningkat sebesar 7,6 persen.

Total pasokan kantor di Surabaya, diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2021.

Gedung Satoria dan Pelindo diharapkan siap dalam enam bulan ke depan, menambah sekitar 116.000 meter persegi untuk pasokan pada tahun 2021.

Sementara rata-rata service charge  pada semester pertama mencapai Rp 63.992 per meter persegi per bulan atau turun sebesar 4 persen. 

Service charge diperkirakan akan naik kembali akibat dampak dari gedung perkantoran yang selesai dibangun pada semester II tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com