Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Jadi Cagar Budaya, Rumah Gubernur Jenderal VOC Sempat Akan Dibongkar

Kompas.com - 13/05/2021, 20:32 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menata salah satu cagar budaya di kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat.

Cagar budaya yang terdapat di kompleks kampus tersebut yaitu Rumah Cimanggis.

Rumah ini merupakan bangunan peninggalan Gubernur Jenderal Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) Petrus Albertus van der Parra.

Petrus membangun rumah tersebut untuk istri keduanya, Johana van der Parra atau Adrianna Johanna Bake pada Tahun 1771.

Pembangunan rumah tersebut dilakukan oleh Arsitek David J Smith yang memakan waktu kurang lebih empat tahun atau tuntas Tahun 1775.

Mengutip Harian Kompas edisi 28 Desember 2017,  Rumah Cimanggis dibangun seluas sekitar 1.000 meter persegi dengan luas lahan 200 hektar di Jalan Raya Bogor Km 34.

Baca juga: Ada Cagar Budaya Rumah Gubernur Jenderal VOC di Depok, Apa Langkah Pemerintah?

Namun, setelah Petrus dan Johanna meninggal, rumah tersebut dibeli oleh David.

Ketua Depok Heritage Community (DHC) Farah Diba mengatakan, pada Tahun 1935, rumah ini akhirnya menjadi milik WL Samuel De Meyer, seseorang berkewarganegaraan Belanda.

”Entah bagaimana, tahun 1935, bangunan dan lahan tersebut milik WL Samuel De Meyer, dan tahun 1964 menjadi aset Radio Republik Indonesia (RRI)," kata Farra.

Farra melanjutkan, sekitar tahun 1978, aset tersebut sempat disekat dan dijadikan rumah tinggal beberapa karyawan RRI.

Setiap enam bulan sekali, tim DHC mengevaluasi temuan dan pengamatan semua anggotanya terhadap sejumlah situs bersejarah, kawasan, dan bangunan cagar budaya di Depok dan sekitarnya.

Kondisi Gedung Tinggi Rumah Cimanggis, Komplek RRI, Cimanggis, Depok, Senin (14/1/2019)KOMPAS.COM/CYNTHIA LOVA Kondisi Gedung Tinggi Rumah Cimanggis, Komplek RRI, Cimanggis, Depok, Senin (14/1/2019)
Dari hasil pengamatan itu, tersiar kabar bahwa semua bangunan di Rumah Cimanggis akan dirobohkan untuk didirikan kompleks universitas baru yaitu UIII. 

Karena adanya informasi itu, tim DHC akhirnya terus memantau perkembangan obyek Rumah Cimanggis secara intensif di lapangan.

Selain itu, DHC juga memotret, mencatat, dan mewawancarai sejumlah saksi di sekitar Rumah Cimanggis.

Dari pengamatan timnya tersebut, Farah akhirnya mengetahui bahwa pernah ada seorang pria mengaku gelandangan bernama Benny tinggal di tempat ini selama 30 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com