Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Peniadaan Mudik, Lalin Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Turun 30 Persen

Kompas.com - 06/05/2021, 16:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Volume lalu lintas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar pada hari pertama peniadaan mudik, Kamis (06/05/2021) hingga pukul 12.30 WIB, mencapai 2.000 kendaraan.

Angka ini menurun sekitar 25-30 persen dibanding volume lalu lintas normal yang bisa mencapai hingga 2.900 kendaraan.

Kepala Divisi Operasional Jalan Tol Hutama Karya J Aries Dewanto mengungkapkan hal itu dalam vurtual gathering, Kamis (06/05/2021).

"Penurunan ini terjadi di Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan, sebagai pintu masuk ke JTTS menuju Lampung dan Provinsi sekitarnya," ujar Aries.

Baca juga: Strategi Hutama Karya Percepat Penyelesaian Tol Trans-Sumatera Ruas Prioritas

Dia menambahkan, JTTS tidak akan mengalami lonjakan kepadatan karena arus kendaraan baik yang berasal dari Pulau Jawa maupun dari Pulau Sumatera, termasuk kawasan-kawasan aglomerasi, sudah disekat.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Persero) atau ASDP sudah melakukan penyekatan sejak di Pelabuhan Merak, Banten. 

Selain itu, ASDP pun tidak menjual tiket selama masa pelarangan mudik 6-17 Mei untuk kendaraan Golongan I.

"Penyekatan sudah dilakukan di awal (Pelabuhan Merak). Jadi, risiko kepadatan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sudan lebih soft. Dari ujung Sumatera ke bawah juga sudah disekat. Kami terima bersih," jelas Aries.

Alhasil, komposisi kendaraan yang melintas di JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar mengalami perubahan.

Dari sebelumnya didominasi kendaraan golongan I dengan angka 80 persen, menjadi sekitar 70 persen.

"Kendaraan golongan I ini berasal dari arus lalu lintas lokal," tuntas Aries.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembang Rumah Rakyat: Gaduh Tapera karena Sosialisasi Minim

Pengembang Rumah Rakyat: Gaduh Tapera karena Sosialisasi Minim

Berita
[POPULER PROPERTI] Konflik Lahan Mall Center Point Medan Beres, Uang Rp 480 Miliar Balik ke Negara

[POPULER PROPERTI] Konflik Lahan Mall Center Point Medan Beres, Uang Rp 480 Miliar Balik ke Negara

Berita
Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik

Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Jaya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Jaya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Besar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Besar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dengan KPR Tapera, Berapa Harga Maksimal Rumah yang Bisa Dibeli?

Dengan KPR Tapera, Berapa Harga Maksimal Rumah yang Bisa Dibeli?

Berita
Kementerian ATR/BPN Targetkan 104 Kota dan Kabupaten Lengkap Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Targetkan 104 Kota dan Kabupaten Lengkap Tahun Ini

Berita
Summarecon Bandung Raih Penghargaan Lingkungan Terbaik Dunia, Kalahkan Taiwan dan Malaysia

Summarecon Bandung Raih Penghargaan Lingkungan Terbaik Dunia, Kalahkan Taiwan dan Malaysia

Berita
Pengamat: Perlu Ada Harmonisasi Ekosistem Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan

Pengamat: Perlu Ada Harmonisasi Ekosistem Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan

Berita
Kembangkan Pasar Hunian Lansia, Ini yang Wajib Dilakukan Pemerintah

Kembangkan Pasar Hunian Lansia, Ini yang Wajib Dilakukan Pemerintah

Hunian
Sudah Bayar Pajak, Mall Centre Point Kota Medan Tak Jadi Dibongkar

Sudah Bayar Pajak, Mall Centre Point Kota Medan Tak Jadi Dibongkar

Berita
UPDATE Capaian PTSL, 113 Juta Bidang Tanah Terdaftar Per Mei 2024

UPDATE Capaian PTSL, 113 Juta Bidang Tanah Terdaftar Per Mei 2024

Berita
Pasca Kecelakaan Konstruksi Gedung Kejagung, MRT Jakarta Fokus Pulihkan Kereta dan Persinyalan

Pasca Kecelakaan Konstruksi Gedung Kejagung, MRT Jakarta Fokus Pulihkan Kereta dan Persinyalan

Berita
Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh di Jalur MRT, Ini Tanggapan Hutama Karya

Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh di Jalur MRT, Ini Tanggapan Hutama Karya

Berita
Kebijakan Tapera Dinilai Tak Efisien dan Tumpang Tindih

Kebijakan Tapera Dinilai Tak Efisien dan Tumpang Tindih

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com