JAKARTA, KOMPAS.com - Penamaan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) menjadi Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) ramai dibicarakan di media sosial Twitter dan grup percakapan Whatsapp.
Foto penggantian plang baru jalan tol layang dengan rancangan sepanjang 36,4 kilometer ini pun beredar di media sosial.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur memberikan konfirmasi, penamaan jalan tol layang ini merupakan permintaan resmi dari Sekretariat Presiden Republik Indonesia.
"Iya ini permintaan Setpres," ujar Subakti kepada Kompas.com, Sabtu (10/04/2021).
Karena penggantian nama ini merupakan permintaan resmi, Subakti menegaskan, Jasa Marga selaku pengelola tol layang ini siap melaksanakan perintah.
Baca juga: Tol Layang Japek Ganti Nama, Akses Masuk Junction Cikunir Ditutup 5 Jam
Rencananya, penamaan baru Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (12/04/2021).
Dalam peresmian ini, Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Mohamed bin Zayed atau nama lengkapnya Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan Pangeran mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA).
Kelahiran 11 Maret 1961 ini menjadi pangeran mahkota Abu Dhabi pada November 2004 dan dilantik sebagai deputi komandan tertinggi pasukan angkatan darat UEA pada Januari 2005.
Sebulan kemudian, ia dipromosikan sebagai Jenderal.
Baca juga: Catat, Rincian Tarif Integrasi Tol Layang Jakarta-Cikampek
Sejak Desember 2004 Al Nahyan juga menjadi ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi yang menangani pengembangan dan perencanaan Emirat Abu Dhabi dan anggota Dewan Petroleum Tertinggi.
Al Nahyan menjabat sebagai penasihat khusus Presiden UEA, Khalifa bin Zayed Al Nahyan, kakaknya.
Pangeran ini juga merupakan kepala dewan untuk pengembangan ekonomi Abu Dhabi (ADCED), sekaligus dewan penasihat kebijakan ekonomi di Abu Dhabi.
Posisi lain Al Nahyan adalah kepala Perusahaan Pengembangan Mubadala sejak pembentukannya pada 2002.
Nama MBZ dikenal publik Indonesia setelah Presiden Jokowi memberi kepercayaan kepadanya untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.
Posisi Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru juga diisi oleh dua nama lain, yaitu Masayoshi Son dan Tony Blair.
Ketiganya berperan dalam memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, MBZ juga berperan dalam rencana investasi 10 miliar dollar AS atau setara Rp 144 triliun yang akan ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.