JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan revitalisasi kawasan Saribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Rampungnya revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang ini menambah daftar destinasi unggulan di tanah Minang yang siap dikunjungi oleh wisatawan.
Dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu (10/04/2021), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, inti penataan kawasan pusaka SRG adalah pemugaran Rumah Gadang.
Baca juga: Heritage Kayutangan, Daya Tarik Baru Wisata Kota Malang
"Dengan melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran," tutur Basuki.
Basuki menjelaskan, konsep revitalisasi kawasan SRG tetap mengedepankan keutuhan kearifan lokal yang dimulai dari proses identifikasi dan inventarisasi kerusakan Rumah Gadang.
Baca juga: Menara Eiffel Ada di Pelosok Desa, Bentuk Krisis Identitas dan Budaya
Setelah itu, dilakukan proses perencanaan Rumah Gadang dengan melibatkan tim dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) Johny Wongso dan tim dari Universitas Bung Hatta selaku Arsitek Rumah Gadang.
Revitalisasi kawasan rumah adat khas Minangkabau ini merupakan tindaklanjut atas pencanangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Padang, Februari 2018 lalu.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan Rumah Gadang mengalami kerusakan dan perlu direvitalisasi.
Baca juga: Menengok Cantiknya Homestay untuk Mendukung Perhelatan MotoGP 2021
Kegiatan revitalisasi ini meliputi pemugaran 32 rumah gadang, pembangunan menara songket, bangunan pusat informasi dan souvenir, panggung dan ruang terbuka hijau (RTH), serta mechanical, electrical, dan plumbing (MEP) kawasan.
Pembangunan proyek ini dilakukan oleh kontraktor pelaksana PT Wisana Matra Karya dan konsultan perencana PT Jakarta Konsultindo dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019-2020 sebesar Rp 67,3 miliar.
Selain dapat menambah daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, kawasan SRG diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Solok dan sekitarnya.
Wisatawan yang berkunjung ke kawasan SRG akan dimanjakan dengan keindahan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Asia Tenggara.
Kini, kawasan SRG siap diresmikan untuk segera dimanfaatkan sebagai Destinasi Pariwisata Permukiman Tradisional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.