Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lama Lagi, Petani Gowa Bisa Menikmati Bendungan Karalloe

Kompas.com - 10/03/2021, 10:52 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pompengan-Jeneberang Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Bendungan Karalloe, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Hingga kini, progres fisik bendungan sudah lebih dari 90 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2021.

Dengan demikian, bendungan berkapasitas 40,53 juta meter kubik ini siap dilakukan impounding atau penggenangan awal demi menjaga kontinuitas suplai air irigasi ke lahan pertanian.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian berkelanjutan.

Baca juga: Tertunda 2,5 Tahun, Proyek Bendungan Way Apu Rp 1 Triliun Dikebut

Menurut Basuki, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang menumbuhkan ekonomi lokal.

“Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tutur Basuki dikutip dari siaran pers, Selasa (9/3/2021).

Bendungan Karalloe memiliki luas genangan 248,50 hektar yang dapat menyuplai air untuk lahan irigasi seluas 7.004 hektar.

Bendungan Karalloe, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.Dok. Kementerian PUPR. Bendungan Karalloe, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Lalu, sumber air baku sebesar 440 liter per detik, pembangkit listrik mikrohidro 4,5 megawatt (MW), dan pengendali banjir di Kabupaten Gowa sebesar 49 meter kubik per detik.

Selain berfungsi sebagai konservasi air, bendungan itu juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata karena di sekitarnya terdapat hutan.

Konstruksi Bendungan Karalloe terbagi dalam dua paket yakni paket I berupa pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, dan terowongan pengelak.

Baca juga: Bendungan Sindangheula Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru di Banten

Adapun kontraktor pelaksana yang melakukan pekerjaan paket I yaitu PT Nindya Karya (Persero).

Biaya konstruksi paket I bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan kontrak tahun jamak (multi-years contract) Tahun 2013-2019 sebesar Rp 568 miliar.

Kemudian, paket II merupakan lanjutan paket I yang dikucurkan sebesar Rp 657 miliar bersumber dari APBN 2008-2020.

Pekerjaan paket II meliputi timbunan tubuh bendungan, proteksi galian, intake, instrumentasi, hidromekanikal, serta pembangunan instrumen yang bersifat mekanikal dan elektrik dengan kontraktor KSO (kerjasama operasional) PT Nindya Karya (Persero) dan PT MMU Bukit Rejeki.

Dengan dibangunnya Bendungan Karalloe yang disertai jaringan irigasi ini diharapkan dapat membantu jumlah tampungan air di Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus petani untuk meningkatkan intensitas tanamnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com