Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Keuntungan dari Live Shopping tapi Usaha Orangtua di Tanah Abang Sepi, Fuji: Kayak, Gimana Dong

Kompas.com - 26/09/2023, 18:54 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Selebgram Fujianti Utami Putri atau Fuji An merasakan langsung dampak dari sepinya penjual offline ataupun kejayaan berjualan online.

Meskipun menjadi selebgram sukses dengan penghasilan ratusan juta rupiah dalam satu hari karena live shopping, Fuji mengaku juga bisa merasakan kesedihan yang dirasakan para pedagang offline.

Ini karena orangtuanya merupakan pedagang di Tanah Abang yang merasakan langsung sepinya pembeli offline.

"Aku merasakan apa yang papa aku rasakan," kata Fuji dikutip dari YouTube FYP Trans 7.

"Papa aku kan jualan di Tanah Abang, dari waktu pandemi itu aku udah ngerasain sepi toko, aku ngelihat secara langsung, apalagi pas ada e-commerce," tuturnya.

Baca juga: Laporkan Mantan Rekan Kerja, Fuji An: Namaku Jadi Jelek di Berbagai Brand dan Agensi

Tapi di sisi lain, dia juga merasakan manfaat dari adanya toko online.

"Tapi aku kan juga merasakan keuntungan secara online. Tapi aku juga mengerti orang yang menjual secara langsung, sedihnya ngerti," ujar adik ipar mendiang Vanessa Angel itu.

Karena itu Fuji mengaku bingung harus seperti apa dengan pro kontra artis berjualan di online.

"Jadi kayak gimana dong. Aku ditengah-tengah aja sih," tutur Fuji.

Baca juga: Dijodoh-jodohkan dengan Fuji An, El Rumi: Saya Masih Jomlo

Oleh sebab itu, seandainya kedepan akan ada penertiban artis-artis yang berjualan online, Fuji akan mengikuti peraturan yang berlaku.

"Kalau misal emang harus ditutup karena harus mensejahterakan yang jualan secara langsung ya enggak apa-apa, karena aku juga merasakan," ucap Fuji.

"Pasti pemerintah ngelihat dulu sistematisnya," imbuh Fuji.

Seperti diketahui, belakangan ramai protes di media sosial TikTok tentang banyaknya artis yang berjualan sehingga dinilai merugikan pedagang kecil maupun pedagang-pedagang sembako yang berjualan di pasar.

Ayah Fuji, Haji Faisal sebagai salah satu pedagang offline di Tanah Abang, sempat menceritakan juga tentang sepinya penjualan.

Haji Faisal yang sudah 30 tahun berdagang di pasar Tanah Abang mengaku ada banyak pedagang yang sudah gulung tikar karena tak bisa lagi menanggung kerugian akibat sepi pembeli yang terus terjadi.

Haji Faisal menyebut, beberapa pedagang yang masih bertahan di tengah lesunya penjualan juga harus merasakan penurunan omzet.

Disebutnya, penurunan itu bisa mencapai 70 persen per bulan.

"Sudah banyak yang gulung tikar dan masih ada yang bertahan sekarang itu biasanya omzet 100 juta jadi Cuma 30 juta," ucap Haji Faisal dikutip dari YouTube Grid ID.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com