JAKARTA, KOMPAS.com - Musim alergi terhadap serbuk sari semakin memburuk setiap tahunnya. Suhu yang lebih panas berarti serbuk sari yang lebih kuat.
Serbuk sari ini bisa berasal dari pohon, rerumputan, bunga, dan gulma untuk jangka waktu lebih lama.
Baca juga: 6 Kesalahan yang Dapat Merusak Kualitas Udara di Rumah
Ragweed, birch, sagebrush, cedar, dan oak adalah beberapa alergen serbuk sari yang paling umum. Meski tidak dapat melakukan banyak hal untuk mengendalikan cuaca, Anda dapat mengelola lingkungan dalam ruangan.
"Pengobatan pertama untuk alergi adalah menghindari," kata Tania Elliott, juru bicara American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI).
Mulailah menemui ahli alergi untuk mengidentifikasi pemicu Anda, seperti serbuk sari, tungau debu, atau bulu hewan peliharaan.
Setelah itu, lakukan beberapa perubahan sederhana, tapi ampuh untuk membuat setiap ruangan di rumah bebas alergen. Alergen adalah hal yang memicu alergi, yakni reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu.
Nah, dikutip dari Better Homes and Gardens, Selasa (27/6/2023), berikut cara mengurangi alergen di rumah.
Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Ruangan
Terapkan kebijakan tanpa sepatu dan gunakan keset dalam ruangan untuk menangkap alas kaki tepat di dalam pintu.
Sering-seringlah menyedot debu di area ini selama musim alergi. Letakkan keset di luar (keset dari sabut kelapa atau kedap air) untuk membersihkan sepatu sebelum melewati ambang pintu.
Baca juga: 4 Cara Membersihkan Filter Udara Rumah agar Lebih Sehat
Selanjutnya, cara mengurangi alergen di rumah adalah melepaskan pakaian sebelum masuk.
Untuk mereka yang memiliki alergi serius, lepaskan pakaian sebanyak begitu masuk ke rumah. Tinggalkan jaket, syal, dan topi di pintu masuk atau lemari.
Ada bisa meletakkan keranjang di dekat pintu masuk rumah dan teras sehingga dapat mengisolasi pakaian kotor hingga tiba waktunya mencuci pakaian.
Ingatlah mencuci pakaian dengan air panas untuk membunuh alergen.