Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Mengonsumsi Telur yang Sudah Retak? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 11/07/2022, 17:00 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Telur menjadi salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi banyak masyarakat. Selain harganya lebih terjangkau, telur dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan.

Akan tetapi, sama dengan bahan makanan lainnya, menyimpan telur juga harus diperhatikan karena turut mempengaruhi kualitasnya. 

Baca juga: 3 Kesalahan Menyimpan Telur yang Perlu Diketahui, Apa Saja?

Lantas, bagaimana dengan telur retak? Apakah masih aman untuk dikonsumsi? 

Dilansir dari Southern Living, Senin (11/7/2022), telur dengan cangkang yang retak dapat membuatnya mudah terkena bakteri, yang dapat masuk ke kuning atau putih telur melalui retakan tersebut. 

Sebuah studi pada Juli 2017 dalam Asian-American Journal of Sciences menemukan bahwa bakteri salmonella jauh lebih mungkin ditemukan pada telur dengan cangkang yang lemah atau retak.

Karena itu, hindari memilih telur yang sudah retak, terlebih mengonsumsinya.  

Baca juga: Berapa Lama Telur Dapat Disimpan di Luar Kulkas?

Menyimpan telur yang tidak sengaja retak 

Ilustrasi telur, telur ayam. PIXABAY/VARINTORN Ilustrasi telur, telur ayam.
Jika tidak sengaja memecahkan telur saat membawanya pulang atau memindahkannya ke rak, Anda masih dapat mengonsumsinya.

Namun, letakkan telur dalam wadah kedap udara yang bersih, lalu tutup rapat, dan simpan telur dalam kulkas hingga dua hari. Ketika ingin mengonsumsinya, masak telur sampai matang untuk membunuh bakteri potensial.

Untuk memperpanjang umur telur lebih lama, bekukan putih telur secara terpisah. Bisa pula mengocok telur utuh menjadi campuran, lalu bekukan dalam wadah berpenutup. Kedua metode ini dapat membuat telur bertahan hingga satu tahun. 

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Cangkang Telur dan Kulit Pisang

Selain cara penyimpanan, memasak telur dengan benar juga penting diperhatikan. Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengatakan, meski tidak pecah, telur masih dapat terkontaminasi salmonella karena bakteri dapat masuk ke telur sebelum cangkangnya sepenuh terbentuk. 

Salmonella dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala meliputi muntah, diare, kram perut, dan demam sekitar 12-72 jam setelah mengonsumsi telur yang terkontaminasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com