Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Bagian Tubuh Kucing yang Suka Dielus dan Harus Dihindari

Kompas.com - 19/06/2022, 14:30 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing merupakan hewan yang suka dibelai atau dielus, tapi tidak semua area tubuhnya dapat dibelai.

Ada beberapa bagian tubuh kucing yang sensitif, bahkan bisa membuatnya marah ketika disentuh. 

Baca juga: Manfaat, Penyebab, dan Bahaya Kucing Menjilati Tubuhnya Berlebihan

Dilansir dari Mental Floss, Minggu (19/6/2022), sekelompok ilmuwan dari University of Lincoln di Inggris mencoba mencari cara tepat menemukan area tubuh yang membuat kucing senang saat dibelai.

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Applied Animal Behavior Science meneliti dengan tepat area tubuh mana yang kucing lebih suka dibelai dan tidak suka disentuh. 

Untuk mengetahuinya, sebuah percobaan menganalisis perilaku 34 kucing selama enam bulan dan 12 tahun di rumah mereka sendiri saat dibelai.

Pemilik kucing atau si pelaku eksperimen dan orang asing mengelus-elus kucing pada berbagai bagian tubuhnya, termasuk sekitar dagu, pipi, pangkal ekor, bagian atas kepala, punggung, dan bagian bawah dada. 

Baca juga: 4 Jenis Cacing yang Sering Menginfeksi Kucing Peliharaan dan Gejalanya

Ilustrasi mengelus kucing. PIXABAY/DIREN SELIMOGLU Ilustrasi mengelus kucing.
Percobaan berikutnya menguji 20 kucing berusia antara satu dan 12 tahun. Kali ini, hanya pemilik kucing yang membelai pada kepala, punggung, atau ekor kucing.

Semua interaksi direkam dan para peneliti menyimpan daftar panjang perilaku kucing dengan setiap jenis gerakan diberi skor positif atau negatif.

Sebuah gerakan mengendus atau berkedip lambat mengartikan bahwa skor positif, sementara perilaku menggigit, mengibaskan ekor, atau menjentikkan telinga menunjukkan reaksi negatif.

Di akhir sesi, semua skor perilaku positif dan semua skor perilaku negatif dijumlahkan untuk setiap zona tubuh untuk mengukur reaksi keseluruhan kucing. 

Baca juga: Alasan Mengapa Anak Kucing Suka Menggigit dan Mencakar 

Reaksi berbeda saat disentuh pemilik dan orang asing

Walhasil, kucing lebih cenderung menunjukkan reaksi negatif saat dipegang pemiliknya dibanding orang asing dan ini merupakan perilaku tidak biasa bagi hewan peliharaan.

Para peneliti mengatakan kucing dapat merasa dimusuhi oleh pemiliknya yang memarahinya atau membelainya terlalu lama sehingga kucing tidak selalu mengasosiasikan pemiliknya dengan getaran positif.

Selain itu, kucing mungkin kesal karena pengaturan eksperimental yang ketat dan tidak mengikuti pola normal bagaimana pemiliknya biasanya berinteraksi dengan mereka sehingga menyebabkan kucing menunjukkan reaksi negatif tersebut. 

Baca juga: Ketahui, 6 Masalah Kesehatan Ini Sering Menyerang Kucing Peliharaan

Ilustrasi kucing Siam atau BurmaShutterstock/Dasha Trofimova Ilustrasi kucing Siam atau Burma
Namun, kucing-kucing itu lebih menyukai belaian pada sepanjang pipi dan dagu atau di antara mata dan telinga.

Kucing paling suka menyentuh pangkal ekornya. Para peneliti berhipotesis bahwa kucing tidak saling merawat di daerah ini. Satu-satunya saat kucing akan menyentuh ekor satu sama lain adalah dalam bentuk melilitkan ekor satu sama lain, yang hanya terjadi di antara kucing lain yang sudah dianggapnya lebih dekat.

"Namun, kemungkinan pemilik tidak dianggap sebagai subyek yang cukup dekat untuk interaksi seperti itu," tulis para peneliti.  

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Pohon Kucing 

Satu penelitian dengan lebih dari 50 kucing tidak cukup signifikan untuk menjadi acuan untuk mengetahui perilaku kucing.

Namun, untuk amannya, cara terbaik adalah tetap membelai kucing pada daerah dagu yang sudah terbukti aman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com