JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak penyakit kulit yang bisa menyerang kucing peliharaan, salah satunya abses.
Abses mungkin masih asing terdengar di telinga mereka yang memelihara kucing dibanding penyakit kulit pada kucing lainnya seperti scabies, jamur, kulit kering, dan tungau telinga.
Baca juga: Scabies pada Kucing Tidak Boleh Dibiarkan, Ini Risiko yang Mengancam
Dilansir dari PET MD, Minggu (27/3/2022), abses kucing adalah infeksi yang biasanya terjadi pada area kulit dan jaringan di bawahnya. Biasanya, abses kucing disebabkan bakteri yang masuk ke kulit melalui luka gigitan atau tusukan.
Dikutip dari Sydney Vet Specialists, abses kucing ini berupa luka berisi nanah yang terdiri atas bakteri dan sel darah putih. Nanah ini mulai terbentuk ketika luka terinfeksi dan berubah menjadi abses.
Area kulit yang terkena abses ini mulai tumbuh, menciptakan ketegangan di bawah kulit, dan peradangan lebih lanjut pada jaringan di sekitarnya.
Saat tumbuh, beberapa abses bisa pecah, lalu mengeluarkan nanah dan bau busuk, serta lubang pada area abses.
Baca juga: Hati-hati, Scabies pada Kucing Bisa Menular ke Manusia dan Hewan Lain
"Untuk melawan infeksi tersebut, tubuh akan dibantu sel darah putih sebagai sistem pertahanan. Sel darah putih ini akan memerangi infeksi tersebut," ucap dokter 28 tahun itu kepada Kompas.com melalui pesan teks, Jumat (25/3/2022).
Baca juga: Cara Mengobati Scabies pada Kucing, Bisa Pakai Minyak Zaitun
Masih dikutip dari Sydney Vet Specialists, abses dapat terbentuk pada bagian tubuh kucing mana pun, termasuk di bawah kulit, mulut, dan organ lainnya seperti hati serta pankreas.
Namun, bagian tubuh kucing yang paling sering terkena abses adalah kepala, leher, anggota badan, punggung, juga pangkal ekor.
Abses kucing adalah masalah kesehatan yang menyakitkan dan berisiko serius pada kucing sehingga perlu mendapatkan perawatan secepatnya ke dokter hewan.
Baca juga: Kenali, Ini Gejala Scabies pada Kucing yang Tidak Boleh Disepelekan
Soal abses berbahaya atau tidak, Reza mengatakan hal ini tergantung pada kondisi kesehatan hewan. Pada kucing yang masih kecil dan absesnya masih kecil, tingkat kesembuhannya lebih besar.
Sebaliknya, bila kucing sudah senior atau tua, absesnya sudah besar, dan adanya masalah kesehatan lainnya, tingkat kesembuhannya lebih rendah.
Baca juga: Mengenal Penyakit Scabies pada Kucing, dari Jenis hingga Penyebabnya
Untuk mengetahui nilai infeksi atau tingkat keparahan abses pada kucing, kata Reza, diperlukan pemeriksaan laboratorium atau darah. Pemeriksaan ini juga bertujuan mengetahui pengobatan apa yang diperlukan kucing.