JAKARTA, KOMPAS.com - Limbah rumah tangga umumnya berasal dari sisa potongan sayuran, tulang ikan, lauk yang sudah basi, atau bumbu dapur yang sudah tidak layak dikonsumsi.
Biasanya, limbah ini akan menumpuk di tempat sampah setiap harinya dan menjadi salah satu permasalahan lingkungan.
Baca juga: 7 Tips Menyiasati Dapur Kecil Terasa Lebih Luas
Melansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Kamis (3/2/2022), sebenarnya limbah rumah tangga ini bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.
Limbah rumah tangga bisa diolah kembali menjadi pupuk organik cair yang bisa diaplikasikan pada tanaman. Bagaimana caranya membuatnya? Simak ulasannya berikut ini.
Baca juga: 10 Sampah Dapur Ini Bisa Menyuburkan Tanaman, Apa Saja?
Baca juga: 10 Trik Mendekorasi Ruang Dapur yang Memanjang, Apa Saja?
Baca juga: 6 Ide Renovasi Dapur Kecil agar Nyaman dan Terasa Luas
Masukkan kantong tersebut ke tong yang sudah disediakan, lalu tambahkan air bersih (sumur). Jangan lupa mengikat kantong plastik dengan rapat, kemudian tutup tong selama tiga minggu.
Setelah itu, Anda dapat membuka tong tersebut. Apabila dari dalamnya tidak lagi tercium bau busuk, pembuatan pupuk cair dinyatakan berhasil.
Baca juga: 7 Peralatan Dapur Ini Ternyata Lebih Kotor dari Toilet, Apa Saja?
Angkat kantong plastik untuk ditiriskan. Anda telah mendapat dua macam pupuk, sampah yang berada di dalam kantong plastik dapat digunakan sebagai pupuk padat, sedangkan air tirisan tadi merupakan pupuk cair yang siap pakai setelah dilakukan penyaringan.
Dalam pengaplikasiannya, pupuk cair tersebut juga harus diencerkan terlebih dahulu dengan air. Komposisi yang biasa digunakan adalah kisaran 1:10 atau satu liter pupuk cair untuk 10 liter air.
Kemudian, semprotkan pada bagian tanaman seperti daun serta batang atau siramkan pada media tanamnya secara langsung.
Kelebihan pupuk organik cair sebagai alternatif penyubur tanaman adalah keramahannya terhadap lingkungan serta terjaminnya hasil perkebunan untuk dapat dikonsumsi secara langsung. Sementara penggunaan pupuk kimia telah membawa banyak dampak negatif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.