Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, 5 Hal Ini Harus Dihindari Saat Menggunakan Pemutih

Kompas.com - 16/12/2021, 16:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak dapat dipungkiri bahwa pemutih adalah bahan yang efektif menghapus beragam noda seperti noda makanan dan minuman, bahkan jamur

Pemutih juga bisa digunakan sebagai alat sanitasi perabotan rumah tangga dan pembersih pakaian. Namun, ada beberapa hal yang harus dihindari saat menggunakan pemutih. 

Melansir dari Homes to Love, Kamis (16/12/2021), berikut lima hal yang harus dihindari ketika menggunakan pemutih agar barang-barang di rumah tetap aman.

Baca juga: Simak, 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menggunakan Pemutih 

Mengelap permukaan kayu

Ilustrasi furnitur kayu.UNSPLASH/NATHAN OAKLEY Ilustrasi furnitur kayu.
Hindari menggunakan pemutih pada beberapa permukaan kayu seperti talenan, benchtop, dan meja makan. 

Sebab, pemutih dapat meninggalkan noda dan meningkatkan serat kayu—meski pemutih sudah diencerkan (diluted).

Sebaiknya menggunakan pembersih kayu alami atau khusus yang mengandung bahan untuk memelihara dan melindungi permukaan kayu dari kerusakan. 

Baca juga: Jangan Pernah Gunakan Pemutih pada Permukaan Ini

Membersihkan perabotan stainless steel

Ilustrasi peralatan masak stainless steel. SHUTTERSTOCK/MAXX-STUDIO Ilustrasi peralatan masak stainless steel.
Pemutih dapat bersifat korosif pada beberapa logam, termasuk stainless steel. Bahkan pembersihan yang berulang atau berkepanjangan menggunakan pemutih bisa membuat permukaan menjadi berlubang dan bernoda. 

Jika ingin membersihkan perabotan berbahan stainless steel seperti benchtop, gunakan air sabun hangat, kemudian mengelapnya hingga kering.

Untuk menghilangkan noda membandel, teteskan cairan pencuci piring langsung ke bekas noda, lap dan gosok pakai kain basah, lalu keringkan dengan kain lembut.

Baca juga: Cara Membersihkan Jamur di Kamar Mandi dengan Pemutih

Membersihkan permukaan granit atau batu alam

Countertop dengan batu marmer sebaiknya tidak dibersihkan menggunakan cuka.SHUTTERSTOCK/ARTAZUM Countertop dengan batu marmer sebaiknya tidak dibersihkan menggunakan cuka.
Benchtop dengan permukaan yang terbuat dari batu alam rentan terhadap noda dan bekas noda.

Untuk menghilangkannya, kamu tidak perlu pakai pemutih, terlebih menggunakan sikat atau penggosok korosif. Hal ini dapat membuat permukaan batu alam menjadi lebih rusak.

Alternatifnya, manfaatkan air sabun hangat untuk membersihkan benchtop. Sementara, untuk noda membandel dan pembersihan mendalam, pakai produk pembersih khusus untuk batu alam. 

Baca juga: Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Pemutih Saat Mencuci Pakaian

Sanitasi makanan

Pemutih cair merupakan bahan kimia yang sangat kuat. Untuk itu, hindari menggunakannya sebagai disinfektan bagi makanan segar.

Kamu bisa mencuci produk segar dengan aliran air dingin, kemudian dilap bersih. Jika ingin membersihkan secara menyeluruh, gunakan larutan baking soda dan air. 

Baca juga: 5 Manfaat Pemutih untuk Membersihkan Area dan Benda di Rumah

Mencampur pemutih dengan bahan lain

Sebagian orang senang membuat produk pembersih alami sendiri untuk menghemat uang dan ramah lingkungan.

Namun, jangan pernah mencampur pemutih dengan bahan kimia lainnya. Khususnya bahan kimia yang mengandung amonia seperti pembersih jendela, toilet, dan pembersih serbaguna.

Selain itu, hindari mencampur pemutih dengan larutan asam seperti lemon, cuka, serta penghilang karat karena bisa menghasilkan gas beracun, bahkan meledak.

Cukup gunakan pemutih saja yang telah diencerkan bersama air dengan perbandingan 9:1. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com