Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencuci dan Mendisinfeksi Pakaian Saat Isoman

Kompas.com - 21/07/2021, 12:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apabila Anda atau anggota keluarga sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar virus corona (Covid-19), kebersihan menjadi hal yang sangat penting. Namun, bukan hanya kebersihan rumah yang harus dijaga, namun juga pakaian Anda.

Mencuci pakaian saat isoman pun membutuhkan kecermatan. Sebab, disinfeksi pakaian juga harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus melalui pakaian.

Dilansir dari Medical News Today, Rabu (21/7/2021), berikut cara mencuci dan mendisinfeksi pakaian saat isoman.

Baca juga: Sedang Isoman? Perhatikan Hal Ini pada Ruangan yang Digunakan

Perbedaan membersihkan dan mendisinfeksi

Pembersihan dan desinfeksi adalah proses yang berbeda. Pembersihan melibatkan upaya menghilangkan kotoran dan kuman dari permukaan.

Meskipun pembersihan dapat menurunkan risiko penyebaran agen infeksi, seperti virus dan bakteri, pembersihan tidak membunuh mereka.

Sementara itu, disinfeksi membutuhkan penggunaan bahan kimia yang membunuh kuman. Mendisinfeksi permukaan keras dan tekstil setelah dibersihkan dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi lebih lanjut.

Otoritas kesehatan masyarakat, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menyebar dari orang ke orang melalui kontak tidak langsung dan langsung dengan tetesan pernapasan yang membendung virus.

Baca juga: Cara Membersihkan Kamar Tidur Setelah Isolasi Mandiri Covid-19

Tindakan pencegahan, seperti jarak fisik, karantina, dan isolasi diri, dapat membantu mengurangi risiko penularan langsung. Namun, teteasan atau droplet pernapasan bisa jatuh pada benda dan permukaan.

SARS-CoV-2 dapat masuk ke tubuh seseorang jika mereka menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Studi menyarankan bahwa virus corona manusia, seperti yang bertanggung jawab atas sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dapat tetap berada di permukaan logam, kaca, dan plastik hingga 9 hari.

Meskipun temuan penelitian saat ini dan panduan dari otoritas kesehatan masyarakat memberikan wawasan tentang cara mengurangi penularan virus di permukaan, hal yang sama tidak berlaku untuk pakaian dan tekstil lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com