Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2021, 14:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) yang terjadi selama lebih dari setahun ini membuat masyarakat harus menjalankan sebagian besar aktivitas di rumah. Ini membuat kebutuhan akan rumah semakin tinggi.

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menyatakan, adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat menjaga jarak atau social distancing menimbulkan kebutuhan masyarakat yang lebih besar lagi mengenai makna dari rumah.

Dengan demikian, hal ini menjadi tantangan bagi para pelaku usaha perumahan agar masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian yang sehat dan juga bisa terhubung secara digital.

Baca juga: Santri Didorong Jadi Pengembang Perumahan

“Karena seperti yang kita ketahui saat ini hampir tidak ada kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara digital termasuk juga webinar, pengembangan bisnis dan lain-lain sebagainya,” kata Pahala dalam keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).

Ia pun mengapresiasi program BTN Santri Developer yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle).

 

Program ini diyakini bisa mencetak pengembang perumahan atau developer yang berasal dari kalangan santri.

Menurut Pahala, rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar, namun masih cukup banyak masyarakat di Indonesia yang belum bisa memiliki rumah saat ini.

Baca juga: Perumahan Ramah Lingkungan Bakal Dapat Pembiayaan dari BTN

Hadirnya developer-developer dari pesantren khususnya yang berasal dari para santri merupakan satu inisiatif yang diharapkan dapat ditingkatkan ke depannya. Untuk itu, ke depannya insiatif ini dapat terus dijalankan oleh BTN bersama-sama NU Circle.

“Jadi tentunya penyediaan rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar, di sisi lain di Indonesia kita ketahui pengembangan dari wirausahawan merupakan salah satu kebutuhan yang perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com