JAKARTA, KOMPAS.com - Sama seperti manusia yang mengalami rambut rontok, kucing juga bisa mengalami kerontokan bulu. Bahkan, kerontokan bulu kucing yang parah juga bisa menyebabkan kebotakan.
Dilansir dari Catster, Selasa (25/5/2021), kondisi bulu kucing rontok juga dikenal dengan istilah alopecia. Kerontokan bulu kucing bisa terjadi sebagian atau menjadi botak seluruhnya.
Penyebab bulu kucing rontok bisa beragam, namun demikian para ahli menyebut yang paling umum adalah alergi.
Baca juga: Simak, Begini Cara Merawat Kucing Hamil
Memang, beberapa ras kucing mengalami kondisi alopecia herediter. Misalnya, kucing Sphynx memang dilahirkan tanpa bulu dan tidak pernah tumbuh.
Adapun jenis kerontokan bulu kucing lainnya adalah alopecia pinnal, yakni bulu kucing rontok di bagian luar telinga pinnae. Kondisi ini umum terjadi pada kucing Siam, tetapi biasanya hilang dengan sendirinya.
"Banyak kucing dewasa juga mengalami alopecia preaurikular, yakni bulu menipis pada strip kulit antara telinga dan mata, yang dianggap normal pada kucing," kata Karen Hayworth, dokter hewan di VCA Northview Animal Hospital, Pittsburgh, AS.
Ada beberapa penyebab bulu kucing rontok yang perlu Anda waspadai dan beberapa solusinya, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Simak, Gejala Penyakit Panleukopenia pada Kucing yang Harus Diwaspadai
Kutu dapat menyerang dan mengiritasi kucing mana pun, tetapi beberapa kucing memiliki hipersensitivitas terhadap antigen di dalam air liur kutu.
Kucing alergi ini menjadi sangat gatal jika bertemu kutu. Banyak dari mereka akan dirawat secara berlebihan sebagai cara untuk menggaruk bagian tubuhnya yang gatal.