JAKARTA, KOMPAS.com - Kesehatan kucing peliharaan harus diperhatikan secara cermat. Jangan sampai kita abai terhadap gejala penyakit yang dialami kucing.
Salah satu penyakit yang kerap ditemui pada kucing adalah Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD). Akan tetapi, penyakit FLUTD ini lebih banyak ditemui pada kucing jantan.
Dilansir dari laman resmi Cornell Feline Health Center, Cornell University, Rabu (4/11/2020), penyakit FLUTD menyerang kandung kemih dan uretra kucing. FLUTD pada kucing juga menyebabkan ketidaknormalan struktur dan fungsi kandung kemih dan uretra.
Baca juga: 7 Tips Aman Pelihara Anjing dan Kucing di Rumah
Beberapa gejala umum FLUTD yang dialami oleh kucing adalah sebagai berikut.
Ada beberapa penyebab kucing menderita FLUTD, seperti batu kemih, hingga faktor-faktor seperti perubahan lingkungan, stres, perubahan jadwal makan, dan perubahan jumlah hewan peliharaan yang ada di rumah.
Selain itu, ada pula kondisi feline idiopathic cystitis (FIC) yang menyebabkan FLUTD. Meskipun ini umum terjadi, namun FIC dapat dimaknai sebagai penyebab yang tidak diketahui.
Baca juga: Jangan Asal, Ini Tips Memilih Makanan Kucing
Kucing yang menderita FLUTD dengan gejala ini biasanya sering mencoba buang air kecil karena merasakan ketidaknyamanan di kandung kemih, akhirnya seringkali air seninya bercampur darah.
Perubahan pada makanan juga dapat menyebabkan gangguan kencing pada kucing. Oleh karena itu, kucing harus diberikan makanan dan jadwal makan secara konsisten.
Akan tetapi, salah satu penyebab FLUTD yang paling berbahaya adalah obstruksi atau penyumbatan uretra. Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa kucing.