ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

 LOS ANGELES, KOMPAS.com - Aktris Scarlett Johansson menentang OpenAI setelah perusahaan tersebut menggunakan suara yang sangat mirip dengan suaranya dalam produk ChatGPT barunya.

Aktris "Civil War" tersebut mengatakan bahwa dia didekati OpenAI sembilan bulan lalu untuk menyuarakan sistem AI-nya.

Tetapi dia menolak tawaran karena alasan pribadi.

Baca juga: Kontroversi Reka Ulang Digital Orang Mati Menggunakan AI

Dilansir dari Yahoo News, Johansson terkejut dan marah ketika dia mendengar opsi suara tersebut.

“Terdengar sangat mirip dengan suara saya sehingga teman terdekat dan outlet berita tidak dapat membedakannya,” katanya.

OpenAI pun menghapus opsi suara yang dipromosikan secara besar-besaran dari ChatGPT pada Senin (20/5/2024), menyusul reaksi luas dan perbandingan terhadap Johansson dengan suara genit dan feminin yang terdengar hampir identik dengan Scarlett Johansson.

Perusahaan tersebut menggunakan suara tersebut, yang mereka sebut “Sky”, dalam acara yang dipublikasikan secara luas minggu lalu. Acara itu memperkenalkan kemampuan model kecerdasan buatan ChatGPT-4o yang baru.

Para peneliti berbicara dengan asisten AI untuk memamerkan sosok palsu "Sky" yang menarik dan responsif, yang langsung dibandingkan dengan karakter pendamping AI yang disuarakan Johansson dalam film Spike Jonze tahun 2013, "Her."

Bahkan CEO OpenAI Sam Altman, sepertinya berpendapat bahwa desain vokal tersebut sengaja meniru karakter Johansson, memposting tweet satu kata setelah presentasi yang hanya mengatakan “her”.

Kurang dari seminggu kemudian, OpenAI merasa harus mengklarifikasi secara eksplisit bahwa "Sky" tidak didasarkan pada Johansson.

Baca juga: Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Perusahaan menerbitkan postingan blog tentang kreasi Sky dan mengklaim menghargai industri peniruan suara.

“Suara Sky bukanlah tiruan dari Scarlett Johansson tetapi milik aktris profesional berbeda yang menggunakan suara alaminya,” tulis postingan blog tersebut.

Baca juga: Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

“Untuk melindungi privasi, kami tidak dapat membagikan nama pengisi suara kami,” tambahnya.