Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Kompas.com - 17/05/2024, 07:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

RAFAH, KOMPAS.com - Israel pada Kamis (17/5/2024) bersumpah akan mengintensifkan serangan darat di Rafah, Gaza, yang bertentangan dengan peringatan internasional.

Sejumlah pihak, termasuk Amerika Serikat, sebelumnya telah bergabung dengan negara-negara besar lainnya untuk meminta Israel menahan diri dari serangan darat penuh terhadap Hamas di Rafah.

Kota di ujung selatan Gaza tersebut bagaimanapun telah menjadi tempat berlindung bagi ratusan ribu warga yang berupaya menyelamatkan diri dari serangan Israel di kota-kota lainnya.

Baca juga: Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Serangan darat Israel di Rafah dikhawatirkan akan menimbulkan kematian lebih banyak warga sipil.

Israel ngotot

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, pasukan tambahan akan memasuki wilayah Rafah dan aktivitas ini akan meningkat.

"Ratusan target telah diserang dan pasukan kami bermanuver di daerah tersebut," kata Gallant setelah kunjungan pasukan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis juga bersikeras, bahwa serangan darat di Rafah adalah bagian penting dari misi Militer untuk menghancurkan Hamas dan mencegah terulangnya serangan 7 Oktober.

"Pertempuran di Rafah sangat penting... Ini bukan hanya untuk batalion mereka yang lain, ini juga seperti jalur oksigen bagi mereka untuk melarikan diri dan memasok kembali," ungkapnya.

Baca juga: Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Sementara itu, banyak warga dilaporkan telah melarikan diri dari Rafah untuk menuju ke daerah pesisir Al-Mawasi yang telah dinyatakan Israel sebagai "zona kemanusiaan".

Citra satelit juga menunjukkan sebuah kota tenda baru yang luas telah bermunculan di dekat kota utama di Khan Younis.

"Banyak dari para pengungsi yang kelelahan, mereka takut, mereka tidak memiliki sumber daya," kata Javed Ali, Kepala Tanggap Darurat di Gaza untuk International Medical Corps.

Ali, yang bekerja di rumah sakit lapangan di Al-Mawasi dan merupakan veteran bantuan dari berbagai zona perang, mengatakan situasi di Gaza jauh lebih dahsyat dari apa pun yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Banyaknya kasus trauma, kurangnya sumber daya, rantai pasokan yang terputus... ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

PM Israel Bersikeras Penghancuran Hamas Syarat Akhiri Perang di Gaza

Global
Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Katy Perry Bakal Tampil di Pesta Pranikah Putra Orang Terkaya di India

Global
Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Presiden Ukraina Zelensky Akan ke Singapura untuk Hadiri Forum Keamanan Shangri-La Dialogue

Global
48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

48 Jam Jelang Pemilu Meksiko, 1 Lagi Calon Wali Kota Tewas Dibunuh

Global
Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Penyebab Tabrakan 2 Helikopter AL Malaysia Terungkap, Disebabkan Kesalahan Kru

Global
100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

100 Rudal dan Drone Rusia Sasar Situs Energi Ukraina

Global
Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Kecelakaan Kapal di Afghanistan, 20 Orang Termasuk Anak-anak Tenggelam

Global
Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Agar Tak Ada Lagi Anak Korban Perang, Save The Children Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Rangkuman Hari Ke-828 Serangan Rusia ke Ukraina: AS-Jerman Beri Izin Ukraina Serang Wilayah Rusia Pakai Senjata Mereka | China Tak Memihak

Global
Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Marian, Ibu dari Michelle Obama, Meninggal di Usia 86

Global
Gelombang Panas di India Tewaskan 33 Orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 Orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com