Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Hitam Terbesar di Galaksi Bima Sakti Tak Sengaja Ditemukan

Kompas.com - 17/04/2024, 15:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Misi Gaia dari Badan Antariksa Eropa (ESA) tak sengaja menemukan lubang hitam terbesar di galaksi Bima Sakti, berukuran 33 kali massa Matahari.

Penelitian yang diterbitkan pada Selasa (16/4/2024) menyebutkan, lubang hitam ini bernama Gaia BH3 dan ditemukan secara kebetulan.

Astronom dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (CNRS) di Observatoire de Paris, Pasquale Panuzzo, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa BH3 berjarak 2.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Aquila.

Baca juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Eksotis Dekat Bimasakti

Adapun teleskop Gaia didedikasikan untuk memetakan galaksi Bima Sakti dan dapat memberikan posisi bintang yang tepat di langit.

Pengamatan lebih lanjut dari teleskop di darat memastikan bahwa itu lubang hitam dengan massa jauh lebih besar daripada lubang hitam lainnya yang sudah ditemukan di Bima Sakti.

“Tidak ada seorang pun yang mengira akan menemukan lubang hitam bermassa tinggi yang mengintai di dekatnya, yang sejauh ini tidak terdeteksi. Ini jenis penemuan sekali sepanjang penelitian Anda,” kata Panuzzo dalam siaran persnya.

Lubang hitam ini ditemukan ketika para ilmuwan melihat gerakan goyah pada bintang pendamping yang mengorbitnya.

“Kita bisa melihat bintang yang sedikit lebih kecil dari Matahari (sekitar 75 persen massanya) dan lebih terang, yang berputar mengelilingi bintang pendampingnya yang tak terlihat,” ujar Panuzzo.

Baca juga:

Lubang hitam tercipta dari hancurnya bintang masif di akhir masa hidupnya dan berukuran lebih kecil dari lubang hitam supermasif yang asal-usulnya masih belum diketahui.

Obyek raksasa semacam ini terdeteksi di galaksi jauh melalui gelombang gravitasi.

"(Tetapi) tidak pernah ada di sini," kata Panuzzo.

BH3 adalah lubang hitam yang tidak aktif dan terlalu jauh dari bintang pendampingnya untuk menghilangkan materinya sehingga tidak memancarkan sinar-X, membuatnya sulit dideteksi.

Teleskop Gaia sebelumnya menemukan dua lubang hitam pertama yang tidak aktif (Gaia BH1 dan Gaia BH2) di Bima Sakti.

Pengamatan teleskop Gaia sudah mencakup 1,5 juta kilometer dari Bumi selama sepuluh tahun terakhir.

Pada 2022, Gaia mengirimkan peta 3D yang berisi posisi dan pergerakan lebih dari 1,8 miliar bintang.

Baca juga: Peta Galaksi Bima Sakti Terungkap, Bumi Menuju Lubang Hitam?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com