Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Meksiko, Massa Dobrak Pintu Istana Kepresidenan

Kompas.com - 07/03/2024, 16:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Massa pada Rabu (6/3/2024) mendobrak pintu istana kepresidenan Meksiko saat berdemonstrasi menuntut keadilan bagi 43 pelajar yang hilang hampir satu dekade lalu.

Puluhan pengunjuk rasa menggunakan truk pikap untuk mendobrak pintu masuk Istana Nasional ketika Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengadakan konferensi pers di dalam.

Menurut tayangan televisi yang dikutip kantor berita AFP, sejumlah orang kemudian memasuki gedung dan petugas keamanan berusaha mengusir mereka.

Baca juga: Pemilu Tahun 2024 di Meksiko Terancam Ulah Kartel

Lopez Obrador menyebut peristiwa itu “rencana provokasi yang sangat jelas.”

“Mereka ingin kami merespons dengan kekerasan. Kami tidak akan melakukannya. Kami bukan penindas,” katanya.

“Pintunya akan diperbaiki dan tidak ada masalah,” tambah Lopez Obrador sesaat sebelum mengakhiri konferensi pers.

Meskipun pintu-pintu kayu Istana Nasional—yang dibangun pada masa kolonial—pernah menjadi sasaran pengunjuk rasa sebelumnya, diyakini ini adalah kali pertama dalam beberapa tahun terakhir massa berhasil mendobrak salah satu pintu tersebut.

Para kerabat mahasiswa dan pendukung orang-orang yang hilang melakukan berbagai protes di Mexico City, termasuk aksi duduk di luar Istana Nasional yang menuntut bertemu Lopez Obrador.

Baca juga:

Kasus hilangnya para murid dari perguruan tinggi pendidikan guru di Negara Bagian Guerrero pada 2014 dianggap salah satu kekejaman hak asasi manusia terburuk di Meksiko.

Para pelajar itu menyetop bus untuk berdemonstrasi menuju Mexico City, kemudian hilang.

Para penyelidik yakin mereka diculik kartel narkoba yang berkolusi dengan polisi korup, tetapi penyebab sebenarnya masih teka-teki.

Pada 2022, komisi yang dibentuk Pemerintah Meksiko mencap kasus ini sebagai kejahatan negara dan mengatakan bahwa militer ikut bertanggung jawab, baik secara langsung atau karena kelalaian.

Salah satu teori menyebutkan, kartel menargetkan para pelajar itu karena mereka tak sengaja menaiki bus yang membawa narkoba.

Tahun lalu, komisi tersebut menemukan bahwa tentara mengetahui apa yang terjadi dan memiliki informasi terkini tentang penculikan dan penghilangan tersebut.

Baca juga: Kenapa Presiden Meksiko Tidak Pernah Keluar Negeri, Termasuk ke KTT G20?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com