Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Berbakat Jadi Peneliti Ini Temukan Kerangka Dinosaurus Berusia 70 Juta Tahun

Kompas.com - 05/03/2024, 09:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria yang sedang jalan-jalan bersama anjingnya di Perancis dua tahun lalu menemukan sesuatu yang mencengangkan dan dirahasiakan hingga kini.

Hal itu terjadi pada 2022, di mana Damien Boschetto menemukan fosil besar berusia 70 juta tahun yang ternyata merupakan kerangka Titanosaurus berleher panjang yang hampir lengkap.

Boschetto yang kini berusia 25 tahun, mengatakan penemuan tak terduga itu terjadi di hutan Montouliers, dekat rumahnya di Cruzy, sebuah desa di Perancis selatan.

Baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan di Thailand, Berwajah Merah Muda

"Wilayah di sekitar Cruzy kaya akan fosil dinosaurus dan spesies lain yang hidup pada waktu yang sama," kata Boschetto dalam sebuah pernyataan, dikutip dari ABC News pada Selasa (5/3/2024).

Selama 28 tahun, Cruzy telah memasok dan membangun salah satu koleksi fosil dinosaurus terbesar dari periode Kapur Atas di Perancis.

Titanosaurus, anggota keluarga dinosaurus sauropoda, menjelajahi bumi dari Zaman Jurassic Akhir 163,5 juta hingga 145 juta tahun yang lalu hingga akhir Periode Kapur, yang berlangsung dari 145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu, menurut Britannica.

Dinosaurus berleher panjang adalah hewan darat terbesar yang pernah diketahui, lapor Britannica, seraya menambahkan bahwa beberapa Titanosaurus tumbuh seukuran paus modern.

Fosil mereka, yang mencakup 40 spesies berbeda, telah ditemukan di semua benua kecuali Antartika, menurut Britannica.

Baca juga: Kerangka Dinosaurus Mirip Monster Loch Ness Dilelang hingga Rp 12 Miliar

Boschetto yang memiliki kegemaran otodidak terhadap paleontologi menemukan fosil tulang yang terbuka, yang mengarah pada penggalian fosil Titanosaurus yang 70 persen kerangkanya lengkap serta memiliki 9 meter.

"Itu terjadi pada suatu pagi saat saya dan anjing saya berjalan-jalan seperti biasa. Ketika berjalan, tanah longsor di tepi tebing dan memperlihatkan tulang-tulang berbagai kerangka," terangnya.

"Itu adalah tulang-tulang yang terjatuh, oleh karena itu terisolasi. Kami menyadari setelah beberapa hari penggalian bahwa itu adalah tulang-tulang yang saling terhubung," kata Boschetto.

Boschetto, bersama dengan anggota Asosiasi Budaya Arkeologi dan Paleontologi (ACAP) di Museum Cruzy, merahasiakan temuan tersebut untuk melindungi situs paleontologi saat mereka menggali kerangka besar tersebut.

"Selama ekstraksi, kami berada di batu pasir. Ini adalah sedimen yang sangat keras," kata Boschetto, seraya menambahkan bahwa ia dan anggota ACAP khawatir situs tersebut akan dijarah atau dirusak oleh orang-orang yang tidak mengetahuinya.

Boschetto berharap masyarakat mengunjungi Museum Cruzy untuk melihat kerangka Titanosaurus, karena fosil tersebut telah digali dan dilindungi untuk dipelajari.

"Ini merupakan karya andalan bagi masyarakat umum, untuk bisa mengagumi dinosaurus secara anatomis seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Salah Satu Fosil Dinosaurus Terbesar di Eropa Ditemukan di Halaman Belakang Rumah Warga

Sejak penemuannya dua tahun lalu, Boschetto telah meninggalkan pekerjaannya di sektor energi dan sekarang berharap untuk mengejar gelar master di bidang paleontologi untuk melanjutkan pekerjaannya di Cruzy.

Francis Fage, pendiri Museum Cruzy, mengatakan kepada FranceBleu bahwa penemuan luar biasa Boschetto membuktikan bahwa dia memiliki bakat untuk penelitian dinosaurus.

"Sangat jarang menemukan ini, dia harus mempunyai mata," kata Fage tentang Damien.

Bahkan ada beberapa warga yang sudah lewat 30 tahun namun belum melihat adanya situs tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com