Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pejuang Taliban Tewas dalam Serangan di Bandara Kabul

Kompas.com - 29/02/2024, 14:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Sedikitnya empat pejuang Taliban tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan di bandara internasional Kabul pada Senin (26/2/2024).

Serangan itu dilakukan oleh National Resistance Front (NRF) atau Front Perlawanan Nasional Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud.

Diketahui, NRF dan kelompok lain, Front Kebebasan Afghanistan adalah mantan personel keamanan dari pemerintahan sebelumnya yang didukung Barat.

Baca juga: Taliban Eksekusi 2 Pria karena Kasus Penikaman, Dikecam Internasional

"Pejuang kemerdekaan NRF menargetkan angkatan udara perjuang Taliban yang ditempatkan di bagian militer bandara Kabul dengan serangan rudal, mengakibatkan 4 pejuang Taliban tewas dan 3 lainnya terluka," kata NRF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Independent pada Rabu (28/2/2024).

"Serangan ini dilakukan pada pukul 18.40 pada Senin, 26 Februari 2024, dengan penembakan 3 rudal ke markas pejuang dan helikopter militer," terangnya di media sosial X.

Tetapi juru bicara Taliban untuk kepolisian Kabul membantah adanya serangan di bandara tersebut tanpa memberikan bukti apa pun.

"Klaim palsu mengenai serangan rudal di Bandara Internasional Kabul tidaklah benar. Alhamdulillah tidak ada insiden keamanan di Kabul," kata juru bicara Khalid Zadran.

Front Perlawanan adalah kelompok pejuang terkemuka yang membongkar kekuatan Taliban dan kekuasaan mereka di Afghanistan di 20 dari 34 provinsi, yang dipandang sebagai lawan utama rezim Islam garis keras.

Baca juga: Situs Arkeologi Afghanistan dari Tahun 1000 SM Dijarah di Bawah Pemerintahan Taliban

Pemimpin NRF Ahmad Massoud membenarkan upaya untuk meningkatkan serangan terhadap Taliban kepada The Independent.

"Saya pasti tidak akan memberi tahu Anda apa yang dilakukan pasukan saya saat ini, atau apa yang akan dilihat dunia dalam beberapa hari mendatang," ungkap dia.

"Tapi anggap saja NRF membela rakyat Afghanistan, memberi mereka kesempatan berjuang dan harapan untuk membela diri," imbuhnya.

Sementara seorang ajudannya mengatakan NRF telah membunuh ratusan militan Taliban sejak Agustus 2021.

Bahkan perang perlawanan terus dilancarkan meskipun kepentingan komunitas internasional telah beralih ke konflik di tempat lain, seperti perang yang terjadi di Ukraina dan Gaza.

"Kami merencanakan 15 hingga 20 operasi militer per bulan di wilayah yang diduduki Taliban, dan dalam setiap operasi tersebut, kami mampu membunuh tiga hingga delapan teroris mereka," jelas ajudan tersebut kepada The Independent.

Usai Taliban mengambil alih sebagian besar Afghanistan, NRF mundur ke lembah pegunungan dan terpencil di Provinsi Panjshir setelah pengambilalihan tersebut.

Baca juga: 5 Polisi di Pakistan Tewas akibat Ledakan yang Diklaim Kelompok Taliban

Jadi, Panjshir menjadi provinsi terakhir yang masih bertahan ketika Taliban menyapu Afghanistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com