Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tewas 8 Terluka akibat Pria Bersenjata Tembaki Kendaraan di Tepi Barat

Kompas.com - 22/02/2024, 17:21 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TEPI BARAT, KOMPAS.com - Tiga pria bersenjata menembaki kendaraan di dekat pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Kamis (22/2/2024).

Akibat serangan itu, satu orang tewas dan delapan lainnya terluka. Meski demikian, ketiga pelaku tersebut berhasil dilumpuhkan oleh polisi setempat.

Menurut polisi, ketiga orang itu menggunakan senjata otomatis dan menembakkan sasaran ke kendaraan yang berada dalam kemacetan lalu lintas.

Baca juga: Israel Klaim 29 Milisi Hamas Tewas dalam Operasi di Khan Younis

"Ketiga orang itu keluar dari kendaraan mereka dan mulai menembakkan senjata otomatis ke kendaraan yang berada dalam kemacetan lalu lintas di jalan menuju Yerusalem," kata polisi dalam sebuah pernyataan tentang serangan di dekat pemukiman Maale Adumim.

"Dua teroris berhasil dilumpuhkan di tempat. Dalam penggeledahan yang dilakukan di lokasi kejadian, ditemukan seorang teroris lain yang mencoba melarikan diri dan dia juga berhasil dilumpuhkan," jelasnya.

Dikutip dari AFP, orang-orang bersenjata itu diidentifikasi sebagai Mohammed Zawahrah, Kathim Zawahrah, dan Ahmed Al-Wahsh oleh dinas keamanan internal Israel Shin Bet.

Kekerasan telah meningkat di Tepi Barat sebelum perang Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Namun sejak saat itu telah meningkat ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hampir dua dekade, dengan ratusan orang terbunuh dalam beberapa bulan terakhir.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir langsung mengunjungi lokasi serangan tersebut.

Baca juga: PBB Peringatkan Adanya Ledakan Kematian Anak-anak di Jalur Gaza

"Musuh ingin menyakiti kami. Mereka membenci kami," kata dia.

"Kita perlu mendistribusikan lebih banyak senjata dan bahwa hak kita untuk hidup lebih penting daripada kebebasan bergerak bagi penduduk yang diperintah oleh Otoritas Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Mahmud Abbas," terangnya.

"Harus ada lebih banyak pembatasan dan kita harus memasang penghalang di sekitar desa dan membatasi kebebasan bergerak bagi orang-orang dari Tepi Barat," Ben Gvir menambahkan.

Serangan itu terjadi setelah dua orang ditembak mati Jumat lalu di sebuah halte bus di Israel selatan dekat kota Kiryat Malakhi.

Diketahui, Tepi Barat sering dilanda serangan Palestina terhadap warga Israel dan ada serangan balasan dari militer Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 400 warga Palestina di Tepi Barat sejak perang Gaza pecah.

Israel merebut Tepi Barat termasuk Yerusalem timur, yang kemudian dianeksasi dalam perang Arab-Israel tahun 1967.

Baca juga: Serangan Israel di Rafah Makin Intensif, Sekeluarga Tewas di Rumahnya

Sekitar 475.000 pemukim Yahudi saat ini tinggal di Tepi Barat yang diduduki, di pemukiman yang dianggap ilegal oleh PBB dan sebagian besar komunitas internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com