Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Yakinkan Zelensky Bantuan Militer 60 Miliar Dollar AS Sedang Proses

Kompas.com - 18/02/2024, 21:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden telah meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa bantuan militer senilai 60 miliar dollar AS (Rp 939,24 triliun) sedang dalam proses.

Keputusan tersebut masih melalui pemungutan suara akhir di Kongres. Hanya saja, Biden mengatakan bahwa dirinya yakin keputusan tersebut akan disetujui.

Dikutip dari BBC pada Minggu (18/2/2024), Zelensky sebelumnya telah mengajukan permohonan mendesak untuk menambah lebih banyak senjata guna menghindari situasi bencana di Eropa.

Baca juga: Putin: Ukraina, Masalah Hidup dan Mati bagi Rusia

AS menyalahkan penarikan Ukraina dari pertempuran di Avdiivka karena kurangnya dukungan Kongres.

Merebut Avdiivka sebagai pintu gerbang ke ibukota regional Donetsk di timur yang direbut Rusia menjadi pencapaian penting pertama Rusia sejak mereka merebut Bakhmut di dekatnya pada Mei.

"Militer Ukraina terpaksa mundur dari Avdiivka setelah tentara Ukraina harus menjatah amunisi karena berkurangnya pasokan akibat kelambanan Kongres," terang pernyataan dari Gedung Putih AS.

Awal pekan ini, Senat AS menyetujui paket bantuan luar negeri senilai $95 miliar termasuk $60 miliar untuk Ukraina, setelah perselisihan politik selama berbulan-bulan.

Akan tetapi, RUU tersebut masih menghadapi perjuangan berat di Dewan Perwakilan Rakyat, di mana anggota Partai Republik terpecah mengenai tindakan tersebut.

"Rakyat Ukraina telah berjuang dengan sangat berani dan heroik, mereka juga telah mempertaruhkan banyak hal dan gagasan bahwa sekarang, ketika mereka kehabisan amunisi, kami akan pergi, menurut saya itu tidak masuk akal," kata Biden kepada wartawan setelah percakapan teleponnya dengan Zelensky pada Sabtu.

Baca juga: Perang dan Kekurangan Bahan Bakar Lumpuhkan RS Terbesar di Gaza

"Saya menganggapnya tidak etis, menurut saya itu bertentangan dengan apa yang kita miliki sebagai sebuah negara," tambahnya.

Untuk itu, Joe Biden terus berjuang sampai mendapatkan amunisi yang diperlukan dan kapasitas yang mereka perlukan untuk mempertahankan diri.

Presiden Ukraina juga mendesak anggota parlemen AS untuk menyetujui paket keuangan tersebut.

"Saya senang dapat mengandalkan dukungan penuh dari presiden Amerika," tulisnya di Telegram.

Zelensky sedang berada di Jerman, di mana ia mengajukan permohonan mendesak untuk menambah lebih banyak senjata.

"Menjaga Ukraina dalam defisit senjata buatan, khususnya dalam defisit artileri dan kemampuan jarak jauh memungkinkan Putin untuk beradaptasi dengan intensitas perang saat ini," terangnya pada konferensi internasional di Munich.

Rakyat Ukraina juga telah membuktikan bahwa mereka bisa memaksa Rusia untuk mundur. "Kami bisa mendapatkan kembali tanah kami," kata dia.

Baca juga: Menlu Mesir: Tak Ada Persiapan Hadapi Masuknya Warga Sipil Palestina

Diketahui, Ukraina sangat bergantung pada pasokan senjata dari AS dan sekutu Barat lainnya untuk terus berperang melawan Rusia yang memiliki kekuatan militer jauh lebih besar.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan, bantuan bagi Ukraina dari Inggris, Uni Eropa dan Amerika akan membuat perbedaan nyata dalam perang melawan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com