Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden: Kita Tak Butuh Perang yang Lebih Luas di Timur Tengah

Kompas.com - 31/01/2024, 08:19 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa (30/1/2024) ditanya oleh awak media tentang apakah ia telah memutuskan tanggapan atas serangan terhadap tentara AS di Yordania.

Dia lalu menjawab sudah memiliki keputusan. 

"Ya," kata Biden singkat kepada para wartawan ketika menuju ke acara penggalangan dana kampanye di Florida.

Baca juga: Iran Menyangkal Tuduhan Drone yang Tewaskan 3 Tentara AS di Yordania

Nah, dalam kesempatan itu, Biden namun menegaskan bahwa dirinya tidak menginginkan perang yang lebih luas di Timur Tengah.

"Saya rasa kita tidak membutuhkan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Bukan itu yang saya cari," tambahnya, dikutip dari AFP.

Menghadapi tekanan yang semakin meningkat di tahun pemilihan umum AS, Biden telah menganggap Iran bertanggung jawab dalam memasok senjata kepada orang-orang yang melakukan serangan mematikan di sebuah pangkalan militer tersebut.

Gedung Putih sendiri telah memperingatkan bahwa berbagai tindakan kemungkinan besar akan dilakukan sebagai tanggapan atas serangan fatal pertama terhadap pasukan AS di Yordania sejak perang Israel-Hamas pecah pada bulan Oktober.

Sebuah kelompok pro-Iran terkemuka di Irak mengatakan pada Selasa, bahwa mereka akan menghentikan serangan-serangan terhadap pasukan AS ketika aksi militer membayangi.

Meski begitu, tidak ada tanda-tanda bahwa hal tersebut akan cukup untuk menghentikan AS melakukan pembalasan.

Ketegangan bagaimanapun telah meningkat di Timur Tengah sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober lalu.

Baca juga: 3 Tentara AS Tewas dalam Serangan Drone di Yordania, 34 Terluka

Pasukan AS di Irak dan Suriah menerima serangan lebih dari 165 kali dalam beberapa bulan terakhir.

Amerika Serikat dan Inggris juga telah meluncurkan kampanye serangan udara terhadap militan Huthi Yaman yang didukung Iran, yang telah melakukan serangan berulang kali terhadap pelayaran di Laut Merah dalam apa yang mereka katakan sebagai solidaritas terhadap Gaza.

Partai Republik telah mendesak Partai Demokrat untuk menghukum Iran atas serangan pesawat tak berawak pada Minggu (28/1/2024) terhadap fasilitas militer AS di dekat perbatasan Yordania-Suriah. Serangan itu menewaskan tiga tentara AS.

Beberapa tokoh Partai Republik bahkan mendesak Pemerintahan Biden untuk serangan langsung ke Iran.

Ketika ditanya apakah Iran harus disalahkan atas serangan di Yordania, Biden menjawab, "Saya menganggap mereka bertanggung jawab, dalam artian mereka memasok senjata kepada orang-orang yang melakukannya".

Saat ditanya apakah ada hubungan langsung dengan Iran, Biden menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan diskusi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com