Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Marcos Jr dan Duterte Bersitegang | Machu Picchu Diblokade

Kompas.com - 31/01/2024, 05:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berita Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan keluarga mantan Presiden Rodrigo Duterte tengah bersitegang memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita tentang para pengunjuk rasa di Peru yang memblokade akses ke Machu Picchu, sehingga menyebabkan beberapa wisatawan terjebak.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait keresahan Eropa apabila Donald Trump terpilih lagi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Paus Sirip Terdampar di Selandia Baru | Bantuan AS ke Ukraina Berkurang

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (30/1/2024) hingga Rabu (31/1/2024) pagi yang dapat Anda simak:

1. Presiden Filipina Marcos Jr dan Keluarga Duterte Bersitegang, Ada Apa

Putra mantan pemimpin Filipina Rodrigo Duterte mendesak Presiden Ferdinand Marcos Jr untuk mengundurkan diri pada Minggu (28/1/2024).

Putra Duterte menyebutnya malas dan tidak berbelas kasih.

Keretakan pun semakin dalam antara dua keluarga yang kuat secara politik itu.

Baca selengkapnya di sini

2. Warga Lokal Blokade Machu Picchu, Turis Terjebak

Para pengunjuk rasa di Peru memblokade akses ke Machu Picchu, menyebabkan beberapa wisatawan terjebak.

Pemblokadean dipicu kemarahan masyarakat setempat atas sistem tiket baru yang menghentikan transportasi kereta api ke salah satu situs warisan paling populer di Amerika Selatan itu.

Layanan kereta api menuju reruntuhan kuno di dataran tinggi Andes telah dihentikan sejak pekan lalu karena masalah keamanan akibat demonstran memblokade jalur kereta api.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Trump Unggul 6 Persen atas Biden | Viral Tusuk Gigi Goreng

3. Eropa Resah jika Trump Jadi Presiden AS Lagi

Semakin besar kemungkinan Donald Trump akan menjadi calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, semakin keras pula suara-suara yang memperingatkan Eropa untuk bersiap menyambut masa jabatan Trump yang kedua di Gedung Putih.

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik Perancis France 2, Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa, menggambarkan kemungkinan terpilihnya Donald Trump sebagai "ancaman yang jelas" bagi Eropa.

Pada pertengahan Januari, Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan kepada Parlemen Eropa bahwa "Jika tahun 2024 membawa kita kembali America First, ini benar-benar lebih daripada sebelumnya 'Eropa benar-benar sendirian'."

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com