Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Telepon Netanyahu, Biden: Pembentukan Negara Palestina Masih Mungkin Terwujud

Kompas.com - 20/01/2024, 09:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada Jumat (19/1/2024) mengatakan, masih ada kemungkinan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dapat menyetujui suatu bentuk negara Palestina.

Biden berkata demikian setelah berbicara dengan Netanyahu untuk kali pertama dalam hampir satu bulan terakhir di tengah-tengah ketegangan perang Gaza.

Panggilan telepon mereka dilakukan sehari setelah Netanyahu mengatakan bahwa ia menentang pemberian kedaulatan Palestina setelah konflik dengan Hamas.

Baca juga: PM Netanyahu Keberatan dengan Pembentukan Negara Palestina Tanpa Jaminan Keamanan Israel

Namun, setelah panggilan telepon, Biden menyampaikan, bahwa bukan tidak mungkin Netanyahu akan menyetujui suatu bentuk solusi dua negara, yang telah diperdebatkan selama beberapa dekade sebagai cara untuk mengakhiri ketegangan di Timur Tengah.

"Ada beberapa jenis solusi dua negara. Ada sejumlah negara yang merupakan anggota PBB yang tidak memiliki militer sendiri. Jadi, saya pikir ada beberapa cara untuk mewujudkannya," kata Biden kepada para wartawan setelah menghadiri sebuah acara di Gedung Putih, dikutip dari AFP.

Ketika ditanya mengenai sikap terbuka Netanyahu, Biden menjawab, "Saya akan memberi tahu Anda".

Biden dan Netanyahu terakhir kali berbicara pada tanggal 23 Desember dan keheningan di antara mereka sejak saat itu telah menimbulkan pertanyaan berulang kali tentang adanya keretakan.

Netanyahu telah berjanji untuk menghancurkan Hamas dan mendemiliterisasi Gaza setelah serangan 7 Oktober di Israel.

Ia semakin menolak tekanan AS untuk rencana yang mencakup segala bentuk kenegaraan Palestina yang dapat mengancam negaranya.

Baca juga: AS-Israel Kian Berselisih soal Pembentukan Negara Palestina

Perdana Menteri Israel pada Kamis (18/1/2024) mengatakan negaranya harus memiliki kontrol keamanan atas semua wilayah di sebelah barat Sungai Yordan dan bahwa ia telah menjelaskan hal ini kepada Amerika.

"Ini adalah syarat yang diperlukan, dan ini bertentangan dengan gagasan kedaulatan (Palestina)," kata Netanyahu dalam pidato di depan umum.-

Gedung Putih mengatakan sebelumnya bahwa Biden telah mendorong masalah ini dengan Netanyahu ketika mereka berbicara.

Tetapi, Gedung Putih mengatakan bahwa panggilan telepon itu bukan sebagai tanggapan langsung terhadap komentar Israel.

"Presiden masih percaya pada janji dan kemungkinan solusi dua negara untuk Israel dan Palestina," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada para wartawan.

Menurut dia, panggilan telepon itu juga membahas sandera-sandera AS yang masih ditawan oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Baca juga: PM Israel Tolak Seruan AS Kurangi Serangan di Jalur Gaza, Tetap Menentang Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com