Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Israel Bubarkan Paksa Demo Anti-perang di Tel Aviv

Kompas.com - 17/01/2024, 14:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Polisi Israel membubarkan protes damai anti-perang di Tel Aviv pada Selasa (16/1/2024) malam waktu setempat.

Saat dibubarkan polisi, massa dalam demonstrasi tersebut tengah menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Petugas menyita poster dan membubarkan pengunjuk rasa.

Baca juga: Demonstrasi Pecah di Beberapa Wilayah Israel, Termasuk di Luar Kediaman PM Netanyahu

Sebagaimana diberitakan Al Jazeera, polisi mengatakan tindakan pendemo telah “merugikan perasaan warga Israel secara umum”.

Polisi tolak izin demo

Sebelumnya, Polisi Israel pernah menolak izin penyelenggaraan demo yang akan menyuarakan pesan anti-perang juga di Tel Aviv pada Kamis (11/1/2024).

Demo itu sedianya bakal diadakan oleh koalisi luas organisasi sayap kiri Israel di jantung ibu kota.

Diberitakan The Times of Israel, atas penolakan izin polisi itu, penyelenggara akan mengajukan banding atas ke Pengadilan Tinggi dan membuat rencana untuk acara yang lebih besar di kemudian hari.

Unjuk rasa tersebut dan pembatalannya menggambarkan retaknya dukungan warga Israel terhadap perang Gaza.

“Malam ini, kami seharusnya mengadakan unjuk rasa dan demonstrasi besar-besaran di Tel Aviv dengan slogan hanya perdamaian yang dapat membawa keamanan, dan menyerukan perdamaian Israel-Palestina,” kata Rula Daood, salah satu direktur nasional Standing Together yang jadi penyelenggara unjuk rasa pekan lalu. 

Pihak penyelenggara mengatakan bahwa mereka akan mengajukan banding atas penolakan tersebut ke Pengadilan Tinggi dan berencana untuk mengadakan acara yang lebih besar lagi minggu depan. Demonstrasi tersebut, dan pembatalannya, menggambarkan keretakan dalam dukungan warga Israel terhadap perang serta apa yang disebut oleh kelompok-kelompok perdamaian sebagai pembungkaman terhadap aktivisme sayap kiri.

Baca juga: Usai Sidang Genosida Israel, 47 Pengacara Afrika Selatan Akan Tuntut AS dan Inggris

Daood mengatakan kepada Jewish Telegraphic Agency bahwa polisi memberikan izin unjuk rasa tersebut pada awal pekan ini, namun kemudian mencabut izin tersebut.

Menurut Haaretz, polisi menolak izin tersebut dengan alasan bahwa lokasi unjuk rasa, di Habima Square di pusat kota Tel Aviv, meningkatkan kemungkinan terjadinya kekerasan.

"Mereka mengatakan bahwa kami mengadakan demonstrasi yang membicarakan perdamaian hanya akan menimbulkan kekacauan dan hasutan untuk melakukan kekerasan di jalan-jalan Tel Aviv," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com