Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebah Asia Kian Mengancam, Bahkan Komisi Eropa Diminta Turun Tangan

Kompas.com - 17/01/2024, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

ROMA, KOMPAS.com - Anggota parlemen Italia meminta Komisi Eropa untuk menindak tegas lebah Asia, yang menyebar di beberapa negara Uni Eropa.

Lebah berkaki kuning, yang berasal dari Asia Tenggara, pertama kali diidentifikasi di benua itu dua dekade lalu, tiba di Perancis sebelum menyebar ke Spanyol, Belgia, Belanda, Portugal, dan Italia.

Lebah ini pertama kali muncul pada tahun 2012 dan menyebabkan malapetaka di wilayah utara negara itu.

Baca juga: Pemimpin Bisnis Madu Minta Inggris Larang Penggunaan Pestisida Pembunuh Lebah

Dilansir dari Guardian, penampakan spesies invasif ini juga meningkat tajam di Inggris tahun lalu. Lebah sangat penting untuk produksi madu dan menjaga ekosistem yang sehat.

Sebelas anggota parlemen dari partai sayap kanan Forza Italia telah meminta komisi untuk merancang langkah-langkah khusus untuk melawan penyebaran serangga melalui sistem kontrol pendanaan dengan sumber daya Uni Eropa.

Lebah Asia dikenal predator yang rakus, dengan kapasitas untuk membunuh hingga 30 lebah madu biasa per hari, kata anggota parlemen Salvatore De Meo kepada Il Messaggero.

"Sejak tahun 2004, hal ini telah menyebabkan penurunan populasi lebah yang signifikan di beberapa negara Uni Eropa," katanya. "Fenomena ini membahayakan penyerbuk tradisional, terutama lebah madu yang menjadi tumpuan produksi madu Italia berkualitas tinggi, dan berisiko merusak keanekaragaman hayati kita."

Lebah Asia, Vespa velutina, diyakini masuk ke Eropa melalui pelabuhan Bordeaux pada tahun 2004 dalam sebuah kontainer berisi tembikar yang diimpor dari Cina.

Para penyerbu tersebut merugikan perekonomian Perancis sekitar 30,8 juta euro per tahun, sementara serangga-serangga tersebut telah menyebabkan penurunan produksi madu sebesar 35 persen di Portugal dalam beberapa tahun terakhir.

Di Italia, serangga ini pertama kali diidentifikasi di Liguria sebelum menyebar ke Piedmont, Tuscany, dan baru-baru ini ke Emilia-Romagna dan Veneto.

Baca juga: 5 Juta Lebah Jatuh dari Truk di Jalan Raya Kanada

Belum jelas seberapa besar dampak lebah Asia terhadap produksi madu di tingkat nasional, tetapi kerugian di Liguria diperkirakan mencapai 50 persen, sementara peternak lebah di Tuscany dan Veneto mulai waspada.

"Kami khawatir," kata Michele Meridio, presiden asosiasi peternak lebah di Veneto.

Meridio mengatakan bahwa lebah Asia berbeda dengan lebah oriental, atau Vespa orientalis, yang menyerang wilayah selatan Italia.

"Lebah oriental mungkin menyerang satu sarang lebah, sedangkan lebah Asia menyerang beberapa sarang lebah pada waktu yang sama," katanya.

Baca juga: Pria Disabilitas AS Diserang 1.000 Lebah Pembunuh, Disengat 250 Kali

"Mereka membunuh lebah dengan kecepatan yang luar biasa, memotong-motong mereka dan membawa sisa-sisa tubuh mereka kembali ke sarangnya untuk memberi makan anak-anaknya, sehingga lebah tidak lagi meninggalkan sarangnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com