Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Gigit Pramugari, Pesawat ANA Jepang Tujuan AS Kembali ke Tokyo

Kompas.com - 17/01/2024, 16:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Pesawat dari maskapai Jepang ANA (All Nippon Airways) tujuan Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/1/2024) kembali ke Tokyo setelah penumpang mabuk menggigit pramugari di tengah penerbangan.

Juru bicara ANA mengatakan kepada kantor berita AFP, penumpang tersebut dilaporkan adalah pria berusia 55 tahun yang diyakini warga negara AS. Ia menggigit lengan pramugari saat mabuk berat sehingga menyebabkan luka ringan.

Insiden ini membuat pilot pesawat berpenumpang 159 orang itu putar balik melintasi Samudera Pasifik dan mendarat lagi di Bandara Haneda, Tokyo. Pria tersebut kemudian diserahkan ke polisi.

Baca juga: Pesawat Korean Air Tabrak Cathay Pacific di Bandara Jepang, Tak Ada Korban Luka

Stasiun tv Jepang TBS menayangkan pernyataan penumpang itu yang mengaku tidak ingat sama sekali dengan perbuatannya.

Beberapa warganet di media sosial menyamakan peristiwa ini dengan awal mula film zombie, ada pula yang mengaitkannya dengan empat insiden penerbangan lain yang melibatkan pesawat Jepang hanya dalam waktu dua minggu.

Musibah terparah adalah tabrakan pesawat Japan Airlines dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada 2 Januari 2024 di Bandara Haneda.

Semua 379 orang di pesawat Airbus Japan Airlines selamat sebelum pesawat hangus dilalap api, tetapi lima dari enam awak di pesawat Penjaga Pantai tewas. Mereka hendak terbang untuk mengirim bantuan korban gempa.

Kemudian pada Selasa (16/1/2024), ujung sayap pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat hendak terbang di Bandara New Chitose, Sapporo, Pulau Hokkaido, Jepang utara.

Korean Air mengatakan, kecelakaan yang tidak menimbulkan korban jiwa ini terjadi akibat tergelincir karena salju tebal.

Baca juga:

Tabrakan serupa terjadi pada Minggu (14/1/2024) ketika pesawat ANA berkontak dengan pesawat Delta Air Lines di bandara Chicago, AS. Tak ada korban luka dari insiden ini.

Penerbangan ANA lainnya pada Sabtu (13/1/2024) dilaporkan harus kembali setelah ditemukan retakan di jendela kokpit Boeing 737-800 tersebut.

Menurut pakar penerbangan di Central Queensland University Doug Drury, insiden tabrakan sayap terjadi karena bandara menampung pesawat yang lebih besar dari kapasitasnya.

Adapun insiden jendela retak mungkin disebabkan sistem pemanas jendela yang rusak karena suhu di ketinggian cukup ekstrem, tambahnya.

“Ini bukan hal aneh dan pernah terjadi pada saya selama karier,” lanjutnya, kepada kantor berita AFP.

Baca juga: Imbas Jendela Pesawat Alaska Airlines Lepas di Udara...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com